AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Lurah Lajonga, Jumiati gerah dengan pemberitaan di salah satu media online terkait komentarnya soal keluhan pasien gigitan anjing gila.
Jumiati mengaku heran tiba-tiba ada namanya muncul di salah satu media online di Sidrap soal pasien yang belum mendapatkan vaksin anti rabies.
“Wah itu tidak benar, kenapa ada nama saya dimasukkan dalam berita. Padahal saya tidak pernah di wawancarai oleh wartawan,” kesalnya, Minggu, 30 Juni.
Dia meminta agar media yang mencantumkan namanya di berita itu agar bekerja secara profesional dan segera meralat beritanya.
Lurah Lajonga itu mengaku, pemberitaan tersebut berpotensi membuat kegaduhan di masyarakat maupun di pemerintahan, khususnya di Dinas Kesehatan.
Dia menceritakan, sebelumnya memang ada empat warganya yang digigit anjing gila dan dilarikan ke Puskesmas Bilokka untuk mendapatkan perawatan.
Kebetulan pada saat pagi itu, kata dia vaksin anti rabies lagi kosong dan sementara diusahakan oleh pihak puskesmas.
“Setelah ada, pasien diminta untuk kembali pada sore harinya untuk diberikan suntikan. Artinya, bukan berarti pelayanan kesehatan di Puskesmas tidak maksimal,” bantahnya.
Sebelumnya, anjing gila menyerang warga di Kelurahan Lanjonga, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, Kamis, 27 Juni.
Ada empat warga yang menjadi korban gigitan anjing yang diduga terkena penyakit rabies tersebut. Dia adalah Muh Dani (15), Muliana (39), Hj Hamida (76), dan Hijri (2). (asp/ajp)