AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG – Himaprodi PBSI Universitas Negeri Makassar (UNM), menggelar bakti sosial di Desa Pekalobean Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Senin (1/2/2021).
Acara Himaprodi PBSI Mengabdi ini, resmi dibuka Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Dadang Sumarna mewakili Bupati Enrekang H. Muslimin Bando.
Himaprodi PBSI Mengabdi merupakan salah satu program kerja dari bidang PSDM Himaprodi PBSI.
Mengusung tema “Simfoni Bumi Massenrempulu”, Himaprodi PBSI DEMA JBSI FBS UNM melakukan baksos agar lebih menjalin hubungan silaturahmi dengan masyarakat dan termasuk dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kadis Pemuda dan Olahraga Enrekang, Dadang Sumarna mengungkapkan dukungan dan apresiasi pemerintah daerah terkait kegiatan bakti sosial Baksos dengan menjadikan Desa Pekalobean pusat kegiatan.
“Tetap berbaur dengan masyarakat setempat, semoga dapat memberi manfaat akan ilmu pengetahuan yang adik-adik mahasiswa bawa ke kampung ini,” kata Dadang Sumarna.
Ia berharap, baksos ini berlangsung dengan lancar dengan tetap memenuhi dan mematuhi protokol kesehatan dengan baik.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh Dandim 1419 Enrekang, Camat kecamatan Anggeraja, SKPD Kabupaten Enrekang, Kepala Desa Pekalobean, tokoh masyarakat dan warga Desa Pekalobean, karang taruna desa Pekalobean, serta pengurus dan panitia Himaprodi PBSI Mengabdi 2021.
Dadang yang mewakili Bupati Enrekang menitip ucapan terima kasih dari Bupati Enrekang, atas kegiatan yang diadakan oleh Himaprodi PBSI UNM. Sebab, kegiatan ini akan banyak memberi pelajaran dan penyuluhan kepada masyarakat secara umum.
“Kegiatan ini sangat banyak memberi pelajaran dan khususnya penyuluhan mengenai covid-19 agar masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya covid-19 tersebut,” ungkapnya.
Sedangkan, Ketua Panitia Himaprodi PBSI mengabdi 2021, Reza Reynaldi berharap dari pengabdian ini membangun dan merasakan kebersamaan.
“Esensi dari pengabdian adalah membangun dan merasakan kebersamaan, saya percaya Desa Pekalobean memang dingin, namun biarlah kebersamaan kita yang menghangatkanya,” pungkasnya. (rls)
