Kirim Berita
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Pasang Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Langganan Berita
Minggu, 28 Februari 2021
Ajatappareng Online
  • NASIONAL
  • REGIONAL
  • EKONOMI
  • TEKNO
  • OLAHRAGA
  • WISATA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
No Result
Lihat semuanya
  • NASIONAL
  • REGIONAL
  • EKONOMI
  • TEKNO
  • OLAHRAGA
  • WISATA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
No Result
Lihat semuanya
Ajatappareng Online
No Result
Lihat semuanya
Home Terkini Ajatappareng

Bangkai Tikus Diolah jadi Bahan Biogas

Kamis, 04 Februari 2021 - 13:11
Bangkai Tikus Diolah jadi Bahan Biogas

AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG — Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura, Andi Tjalo Kerrang didampingi Kasi Pengembangan Produksi Hortikultura, Syamsul Alam Latif melakukan kunjungan di tempat pembuatan Biogas dari bangkai tikus yang terletak di Desa Sikkuala, Kecamatan Cempa, Kamis, (04/02/2021).

Pembuatan biogas ini dilakukan oleh Anas Tika, petani asal Cempa yang juga pernah mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pertanian atas inovasinya membuat perangkap tikus raksasa hingga bisa melakukan panen 3 kali setahun.

28 Feb 2021, 3:27 AM (GMT)

#COVID-19 di Indonesia

1,329,074 Konfirmasi Positif
35,981 Meninggal Dunia
1,136,054 Pasien Sembuh

Ditemui di lokasi, Anas menjelaskan kepada Andi Tjalo Kerrang tentang awal mulanya percobaan pembuatan biogas dari bangkai tikus.

Baca Juga

Putri Asal Pinrang Dinobatkan jadi Puteri Kampus Intelegensia Indonesia 2021

Kopkar Tirta Bersahaja PDAM Gelar RAT

“Saya melihat antara bangkai tikus dan kotoran sapi yang menjadi bahan utama pembuatan biogas itu memiliki beberapa persamaan. Daripada mubazir, bangkai tikus itu saya coba menjadikannya pengganti kotoran sapi dan Alhamdulillah, Biogasnya berhasil,” katanya.

IKLAN

“Selain menjadi hama yang merusak pertanaman, ternyata tikus juga berguna menjadi salah satu kebutuhan pokok rumah tangga,” kelakarnya.

Andi Tjalo yang turun langsung melihat pembuatan biogas berbahan dasar bangkai tikus ini, memberi apresiasi atas kerja keras dan keuletannya. Anas telah membuktikan bahwa dengan peralatan yang sederhana dan murah, kompor dari biogas itu bisa menyala.

IKLAN

“Walaupun kapasitas gas yang dihasilkan belum maksimal, karena peralatan yang ada masih bersifat manual dan sederhana,” kata Andi Tjalo.

Setelah menyalakan kompor yang menggunakan biogas, ia berharap ke depannya, biogas ini lebih dikembangkan dan bisa menjadi solusi atas kelangkaan Elpiji yang sering terjadi. (rls)

Bagikan Berita

  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)
Berita Selanjutnya
Hari Ini, 19 Terduga Teroris di Sulsel Dikirim ke Jakarta

Hari Ini, 19 Terduga Teroris di Sulsel Dikirim ke Jakarta

Satlantas Parepare Sosialisasi 5 M

Satlantas Parepare Sosialisasi 5 M

KCUS-MDMC Peduli Gempa Sulbar

KCUS-MDMC Peduli Gempa Sulbar

Berikan Komentar

IKLAN
Ajatappareng Online

© 2021 Ajatappareng Online

  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Pasang Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Langganan Berita

  • Beranda
  • Berita Utama
  • Politik
  • Eksklusif
  • Fokus
  • Komunitas
  • Olahraga
  • Sekolah
  • Event
  • Kampus
  • Edukasi
  • Nasional
  • Advertorial
  • Otomotif
  • Bisnis
  • Ragam
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Terkini
  • Terkini

© 2021 Ajatappareng Online

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Kunci

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Masuk

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Masuk
loading Batal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
Cek surel gagal, silahkan coba kembali
Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.