Menu

Mode Gelap
Golkar Target Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak 2024 Syahar – Imam Fauzan ‘Mesra’, Sinyal Koalisi NasDem – PPP di Pilkada Sidrap? TP kembali Bertemu FAS, Bahas Pilwalkot Parepare? Masjid Tua Tosora Wajo, Didirikan Cucu Rasulullah SAW Nama Bos Annur Ma’arif Masuk Bursa Pilkada Sidrap

Opini · 24 Jul 2020 23:36 WITA ·

Belajar Dari Talumae


 Belajar Dari Talumae Perbesar

Tak terasa 7 bulan terakhir, Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap jadi perhatian di Sulsel, bahkan Nasional.

Sebuah kebun, yang diinisiasi H Syaharuddin Alrif, Wakil Ketua DPRD Sulsel mampu mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif yang menjanjikan. Bukan hanya rupiah, tapi Dollar.

Ya, politisi Nasdem Sulsel itu telah membuka mata kita, petani, pejabat, politisi hingga pengusaha. Ada motivasi, semangat dan kerja keras mengubah lahan tidur, menjadikan Porang, Pisang dan Kelor memiliki prospek yang menjanjikan. Tak mudah memang, tapi kegigihannya mulai membuahkan hasil. Pasar terbuka lebar.

Orang silih berganti datang belajar. Bagaimana mengelola tanaman porang, pisang, hingga kelor. Hampir seluruh pejabat tinggi Kementrian Pertanian RI, sudah berkunjung ke lokasi ini, sejumlah Bupati, Anggota DPRD, perguruan tinggi, bahkan perusahaan eksportir datang ke Talumae.

Mendadak, warga Talumae menyebut ada ‘kota baru’ di daerah mereka. Mobil mewah pengusaha keluar masuk kebun, orang berjas dan berdasi hilir mudik. Pejabat pun demikian.

Syahar, mampu menggerakkan semua sumber daya alam, semua sumber daya manusia. Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, bahkan industri, perbankan dan ekspor import bisa berjalan dan dimulai di Talumae.

Bak mengelola sebuah daerah, Syaharuddin Alrif mampu memenej seluruh potensi. Kelompok tani sebagai masyarakat diberdayakan. Pertanian produktif digalakkan, perikanan dikembangkan. Bahkan sektor industri digerakkan. Kedatangan investor juga kian membuka kran investasi. Ada sebuah gerakan perubahan besar yang menjanjikan kesejahteraan masyarakat.

Desa Talumae, Bendoro, hanyalah sebagian kecil dari Sidrap. Tapi, pertanian Sidrap kembali ‘bergairah’ dari tempat ini. Mengubah mindset petani, dari konsumtif menjadi produktif.

Syaharuddin Alrif mungkin hanyalah salah satu dari putra-putri terbaik Sidrap. Tapi dengan ide-ide segarnya, Syahar membuktikan mampu berpikir jauh ke depan dengan menjadikan pertanian Sidrap kembali ‘bergairah’.

Mari belajar dari Talumae. Mari belajar dari kegigihan dan semangat Syaharuddin Alrif membangun daerahnya. Menyinsingkan lengan baju, mau bergumul dengan tanah tanpa hirau terik matahari.

Mari belajar dari Talumae, bahwa daerah ini tetap bisa dibangun dengan segala keterbatasan. Dari Porang, Pisang dan Kelor yang dipandang sebelah mata.

Dunia memang tak selebar daun kelor, peribahasa yang artinya dunia ini tidak sempit. Namun, mengandung sebuah nasihat agar tidak cepat putus asa dalam menghadapi suatu keadaan atau kegagalan.

Dan Syahar, baru saja memulainya dari Porang, Pisang dan Kelor. Mari belajar dari Talumae….($)

Artikel ini telah dibaca 497 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Syaharuddin Alrif, Layak Nakhodai Bumi Nene Mallomo

30 Maret 2024 - 03:01 WITA

3 Bulan Pelatihan, Dosen ITKeS Muhammadiyah Sidrap Sukses Lakukan Ini

17 September 2022 - 13:26 WITA

Hasil Penelitian Riset Keilmuan Kemendikbud Ristek-LPDP

25 Agustus 2022 - 19:05 WITA

Mentari Terbit di Ufuk Soppeng

29 September 2020 - 10:51 WITA

Covid-19 Misterius, Aneh dan Gelap

24 April 2020 - 19:48 WITA

Covid-19, Antara Duka Manusia dan Senyuman Semesta Alam

8 April 2020 - 09:31 WITA

Trending di Opini

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.