Menu

Mode Gelap
Golkar Target Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak 2024 Syahar – Imam Fauzan ‘Mesra’, Sinyal Koalisi NasDem – PPP di Pilkada Sidrap? TP kembali Bertemu FAS, Bahas Pilwalkot Parepare? Masjid Tua Tosora Wajo, Didirikan Cucu Rasulullah SAW Nama Bos Annur Ma’arif Masuk Bursa Pilkada Sidrap

Ajatappareng · 16 Des 2021 11:09 WITA ·

Di Tengah Gempuran Teknologi, Tradisi ‘Mappalili’ tetap Dilestarikan


 Petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Acara ini dihadiri Kadis Pertanian, Andi Tjalo Kerrang Perbesar

Petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Acara ini dihadiri Kadis Pertanian, Andi Tjalo Kerrang

AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG — Mengawali kegiatan turun sawah, para petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Mappalili merupakan salah satu tradisi yang secara turun-temurun tetap dilestarikan hingga saat ini.

Kegiatan ini diyakini oleh petani sebagai doa, karena didalamnya memiliki makna pengharapan yang luar biasa terutama dalam hal keselamatan berusahan tani dan harapan hasil panen yang melimpah.

Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pinrang, Andi Tjalo Kerrang yang menghadiri acara Mappalili di Desa Patobong mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut memiliki makna filosofi yang dalam, selain sebagai doa, didalamnya juga terbentuk jiwa kegotong-royongan yang kuat diantara para petani.

“Kearifan lokal seperti ini harus kita rawat karena didalamnya ada semangat kegotongroyongan yang terbina dengan baik, kegiatan usahatani padi sangat membutuhkan kebersamaan, kesepakatan dari para petani khusunya dalam menentukan jadwal tanam, pembersihan saluran, pemberantasan hama pra tanam terutama tikus dan pengendalian hama penyakit, hal yang demikian sangat menentukan keberhasilan kita semua,” tutur Kadis Pertanian.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tradisi ini berisi tentang pedoman. Mulai dari proses pelaksanaan mappalili yang harus didahulukan sebelum menanam padi serta kesepakatan-kesepakatan yang harus dipatuhi bersama.

Tradisi Mappalili dipimpin oleh “dulung” atau pemimpin adat yang biasa memimpin doa. Kegiatan diawali dengan penggunaan alat bajak sawah mengelilingi areal sawah. Beberapa sesajen juga disediakan dalam acara ini.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kabid Penyuluhan, Sukur Tanri, BPP, PPL, POPT, unsur pemerintah setempat, dan pengurus kelompok tani. (jp)

Artikel ini telah dibaca 325 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Golkar Target Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak 2024

17 April 2024 - 23:58 WITA

Syahar – Imam Fauzan ‘Mesra’, Sinyal Koalisi NasDem – PPP di Pilkada Sidrap?

17 April 2024 - 23:39 WITA

TP kembali Bertemu FAS, Bahas Pilwalkot Parepare?

17 April 2024 - 16:28 WITA

Masjid Tua Tosora Wajo, Didirikan Cucu Rasulullah SAW

17 April 2024 - 15:34 WITA

Nama Bos Annur Ma’arif Masuk Bursa Pilkada Sidrap

17 April 2024 - 15:27 WITA

Matador’s Perjuangan Solid Dukung Syaharuddin Alrif di Pilkada Sidrap

16 April 2024 - 21:23 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.