Menu

Mode Gelap
Dalih Suratnya Lengkap, Polres Lepas 3 Tangki BBM Solar. Faktanya, Hanya Satu yang Miliki Faktur Sempat Ditahan 2 Malam, Polres Sidrap Lepas Truk BBM Safari Ramadhan, Pemdes Lombo Kunjungi Masjid di Setiap Dusun untuk Buka Bersama Lagi, Aparat Grebek Kos-Kosan yang Jadi Tempat Prostitusi Online Polisi Masih Selidiki BBM Diduga Ilegal,  Aktivis: Aparat harus Transparan

Ajatappareng · 10 Jun 2020 14:53 WITA ·

Pemkab Enrekang Lakukan Percepatan Tanam Padi di Desa Salodua


 Pemkab Enrekang Lakukan Percepatan Tanam Padi di Desa Salodua Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang melaksanakan gerakan percepatan tanam padi di Desa Salodua, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Rabu (10/6/2020).

Hal itu adalah wujud dukungan dalam program Kementrian Pertanian RI yakni Komando strategi pembangunan pertanian (Kostratani).

Bupati Enrekang, Muslimin Bando memimpin langsung percepatan tanam padi di Desa Salo Dua.

Ia didampingi oleh Kepala balai besar karantina Makassar, Andi PM Yusmanto AM dan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Pare pare, Andi Faisal.

Dalam kesempatan itu, Muslimin Bando, mengatakan program Kostratani digagas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) untuk merespon dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemarau yang diprediksikan oleh BMKG pada akhir tahun 2020.

Dimana diprediksi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua akan masuk awal musim kemarau di bulan Juni 2020.

Olehnya itu, dilakukan upaya mengaktifkan semua UPT di Indonesia untuk melakukan “Gerakan Olah Tanah dan Percepatan Tanam”.

Target penanaman serentak yang dijadwalkan selesai dalam bulan Juni ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi petani selain untuk merespon kekhawatiran terjadinya musim kemarau di bulan Juni.

Ia menjelaskan, penanaman padi serentak yang dilakukan selesai di bulan ini agar petani bisa panen bulan Oktober nanti.

Sebab, jika tidak bisa digerakkan secepatnya, maka kesempatan untuk menanam horti di bulan oktober akan terlewatkan dan itu menjadikan pendapatan petani akan menurun.

Menurutnya, upaya penanaman padi serentak ini juga bisa mengendalikan serangan hama tikus secara lebih efektif.

“Sehingga harapannya petani bisa panen di minggu pertama bulan Oktober,” kata Muslimin Bando.

Ia pun berharap, agar petani yang baru saja melakukan penanaman agar merawat dan memupuk baik-baik tanamannya.

Sehingga hasil produksinya bisa meningkat, minimal bisa naik misalnya dari 6 ton ke 8 atau 9 ton.

“Saya juga sudah hampir tiga bulan di Kecamatan Maiwa kelolah lahan saya, disitu saya tanam ubi jalar, tanam cabai, tanam jahe tanam talas jepang, pelihara ikan juga dan rencana juga mau coba pembibitan bawang merah,” ujarnya. (rls)

Artikel ini telah dibaca 87 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kapolres Klaim Tak Berhak Tahan Tangki BBM karena Surat Lengkap

28 Maret 2024 - 23:24 WITA

Hadiri Undangan Tomas, SB Tawarkan Komitmen Panjang

28 Maret 2024 - 23:06 WITA

Dalih Suratnya Lengkap, Polres Lepas 3 Tangki BBM Solar. Faktanya, Hanya Satu yang Miliki Faktur

28 Maret 2024 - 22:24 WITA

PJ Sekda Sidrap Serahkan LKPD Unaudited T.A 2023 kepada BPK Perwakilan Sulsel

28 Maret 2024 - 18:52 WITA

Sempat Ditahan 2 Malam, Polres Sidrap Lepas Truk BBM

28 Maret 2024 - 17:56 WITA

Safari Ramadhan, Pemdes Lombo Kunjungi Masjid di Setiap Dusun untuk Buka Bersama

28 Maret 2024 - 09:47 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.