Menu

Mode Gelap
Dalih Suratnya Lengkap, Polres Lepas 3 Tangki BBM Solar. Faktanya, Hanya Satu yang Miliki Faktur Sempat Ditahan 2 Malam, Polres Sidrap Lepas Truk BBM Safari Ramadhan, Pemdes Lombo Kunjungi Masjid di Setiap Dusun untuk Buka Bersama Lagi, Aparat Grebek Kos-Kosan yang Jadi Tempat Prostitusi Online Polisi Masih Selidiki BBM Diduga Ilegal,  Aktivis: Aparat harus Transparan

Ajatappareng · 12 Okt 2018 14:12 WITA ·

Puluhan Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik ikuti Pelatihan PHPA


 Puluhan Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik ikuti Pelatihan PHPA Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Dalam rangka mendukung percepatan Sekolah Madrasah dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak menuju Sekolah Ramah Anak, maka beberapa Sekolah di Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan untuk menjadi percontohan di Setiap Kabupaten atau Kota.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan, melaksanakan Pelatihan PHPA menuju Sekolah Ramah Anak,yang digelar di Hotel Bukit Kenari, Jumat (12/10/2018).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Parepare, yang dihadiri Kepala Dinas P3A Provinsi Sulawesi Selatan, serta Puluhan peserta Kepala Sekolah serta Tenaga Pendidik dari 2 kabupaten, Yakni Kabupaten Barru dan Kabupaten Pinrang.

Kepala Dinas P3A Kota Parepare Abd.Latif, dalam sambutannya menekankan pentingnya sekolah menjadi Sekolah Ramah Anak, karena sekolah merupakan rumah kedua bagi anak-anak. Untuk itu, Anak-anak perlu merasa nyaman dan aman selama berada di Sekolah, dan hal ini yang perlu dipahami oleh semua Guru-guru Sekolah,” katanya.

Sementara salah satu pemateri pada kesempata tersebut, yaitu Kepala Bidang PHPA Dinas P3A Provinsi Sulawesi Selatan Nur Anty, menyampaikan peran Dan Fungsi Sekolah Ramah Anak.

Selain metode dan guru, Nur Anty juga menuturkan, dalam membimbing anak calon orang tua juga perlu dilatih. Mereka harus diajarkan bagaimana menjadi ayah dan ibu, sehingga mengajarkan anak dengan kekuatan cinta dan kedisiplinan.

“Bagaimana menegakkan disiplin kepada Anak, bukan Hukuman. Jadi kita akan menegakkan disiplin supaya perilaku anak berkembang dan tidak tergantung pada otoritas,” jelasnya.

Lanjut Nur Anty, Semua Sekolah boleh saja memiliki peran Sekolah Ramah Anak, nanti kita liat di tingkatan berapa dan yang mana sudah dipenuhi dari Sekolah tersebut,” kata Nur Anty.

Kepala Sekolah dan Guru yang mengikuti pelatihan ini, dapat menerapkan ilmu yang didapat dan menjadikan sekolah mereka menjadi Sekolah Ramah Anak, yang senantiasa memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak-anak di Sekolah. (ant/ajp)

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Dalih Suratnya Lengkap, Polres Lepas 3 Tangki BBM Solar. Faktanya, Hanya Satu yang Miliki Faktur

28 Maret 2024 - 22:24 WITA

Sempat Ditahan 2 Malam, Polres Sidrap Lepas Truk BBM

28 Maret 2024 - 17:56 WITA

Safari Ramadhan, Pemdes Lombo Kunjungi Masjid di Setiap Dusun untuk Buka Bersama

28 Maret 2024 - 09:47 WITA

Lagi, Aparat Grebek Kos-Kosan yang Jadi Tempat Prostitusi Online

28 Maret 2024 - 01:06 WITA

Polisi Masih Selidiki BBM Diduga Ilegal,  Aktivis: Aparat harus Transparan

27 Maret 2024 - 21:44 WITA

Mau Maju, Calon Perseorangan Wajib Penuhi 10 Persen dari DPT

25 Maret 2024 - 19:13 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.