Menu

Mode Gelap
Golkar Target Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak 2024 Syahar – Imam Fauzan ‘Mesra’, Sinyal Koalisi NasDem – PPP di Pilkada Sidrap? TP kembali Bertemu FAS, Bahas Pilwalkot Parepare? Masjid Tua Tosora Wajo, Didirikan Cucu Rasulullah SAW Nama Bos Annur Ma’arif Masuk Bursa Pilkada Sidrap

Opini · 24 Nov 2019 16:10 WITA ·

Sebuah Catatan dari Konferkab PWI Sidrap-Enrekang


 Sebuah Catatan dari Konferkab PWI Sidrap-Enrekang Perbesar

PELAKSANAAN Konferkab Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidrap-Enrekang, baru saja dihelat, Minggu, (24/11/2019). Wartawan harian FAJAR, Edy Basri terpilih secara aklamasi.

Namun setidaknya, masih ada beberapa catatan dari hasil konferkab. Catatan dari sebuah dinamika demokrasi.

Pertama, PWI Sidrap – Enrekang masih menaungi dua daerah. Sidrap dan Enrekang. Wartawan pun berasal dari dua daerah bertetangga ini.

Jumlah wartawan dari dua daerah ini cukup banyak. Tapi tidak semuanya tergabung di PWI. 11 pemilih yang merupakan anggota PWI Sidrap-Enrekang belum bisa mewakili, meski menentukan dalam proses pemilihan ketua.

Dipilih dan memilih, mendengar dan didengar. Itulah sebuah proses tahapan demokrasi pada pelaksanaan Konfercab PWI Sidrap.

Kedua, tentunya ada harapan besar melalui kepemimpinan dan kepengurusan anggota PWI Sidrap Enrekang yang baru agar bisa lebih baik lagi.

Edy Basri, Ketua PWI terpilih periode 2019-2022, bersama pengurus yang nantinya ikut dalam “kapal besar”, melalui jumlah anggota sekitar 11 anggota, tentunya dinanti-nantikan kiprahnya. 11 orang mengurus “kapal besar” bukanlah perkara mudah.

Ketiga, konferensi ini ternyata juga dinanti-nantikan oleh masyarakat. Karena, masyarakat tahu jika konferkab merupakan helatnya, atau pestanya para insan wartawan yang setiap hari berkutat dengan berita dan informasi, perkembangan di daerah.

Kontestasi dari sebuah pemikiran antar wartawan dengan wartawan inipun cukup menarik, dan melahirkan sebuah keputusan sah dan final, dengan harapan PWI Sidrap-Enrekang bisa lebih baik, maju dan berkembang.

Seperti yang diharapkan Sekretaris PWI Sulsel, Anwar.
Ia menekankan kepada pengurus baru dan seluruh anggota PWI untuk menjaga wibawa, harkat dan martabat organisasi ini.

Terakhir, pengurus baru dibawah ‘Nakhoda’ Ketua Edy Basri, Sekretaris Marno Pawessai dan Bahri Layya selaku bendahara harus bisa berkiprah dengan baik, dan menghilangkan perbedaan dan sekat-sekat yang selama ini terjadi.

Jangan biarkan, atau seolah-olah PWI Sidrap-Enrekang ini milik satu orang, satu kelompok dan seolah tidak butuh keanggotaan sebagai pendukung berkembangnya organisasi. Jika konferkab bak ‘pilkadanya’ para wartawan, maka hasilnya jangan sampai seperti pilkadanya politisi. Ada sekat, terkotak-kotak dan berwarna.

Sekali lagi, PWI Sidrap-Enrekang adalah ‘kapal besar’ bersama dengan dua daerah, Sidrap dan Enrekang yang memiliki banyak wartawan. Selamat bekerja..($)

Artikel ini telah dibaca 188 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Syaharuddin Alrif, Layak Nakhodai Bumi Nene Mallomo

30 Maret 2024 - 03:01 WITA

3 Bulan Pelatihan, Dosen ITKeS Muhammadiyah Sidrap Sukses Lakukan Ini

17 September 2022 - 13:26 WITA

Hasil Penelitian Riset Keilmuan Kemendikbud Ristek-LPDP

25 Agustus 2022 - 19:05 WITA

Mentari Terbit di Ufuk Soppeng

29 September 2020 - 10:51 WITA

Belajar Dari Talumae

24 Juli 2020 - 23:36 WITA

Covid-19 Misterius, Aneh dan Gelap

24 April 2020 - 19:48 WITA

Trending di Opini

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.