Menu

Mode Gelap
Safari Ramadhan, Pemdes Lombo Kunjungi Masjid di Setiap Dusun untuk Buka Bersama Lagi, Aparat Grebek Kos-Kosan yang Jadi Tempat Prostitusi Online Polisi Masih Selidiki BBM Diduga Ilegal,  Aktivis: Aparat harus Transparan Mau Maju, Calon Perseorangan Wajib Penuhi 10 Persen dari DPT Golkar Pinrang Godok Koalisi Usung Usman Marham

Kabar Utama · 14 Jun 2021 13:46 WITA ·

WASPADA! Kasus DBD Sidrap Tertinggi di Sulsel, 5 Pasien Meninggal Dunia


 Fogging dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kasus demam berdarah di Sidrap. Perbesar

Fogging dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kasus demam berdarah di Sidrap.

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP –– Penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus meningkat di Kabupaten Sidrap.

Tercatat Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sidrap mulai Januari hingga 14 Juni 2021 mencapai 316, dan 5 diantaranya telah meninggal dunia. Umumnya yang terjangkit adalah anak usia sekolah.

Angka tersebut baru tercatat di Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) Nemal dan Arnum. Angka ini menjadikan Sidrap tertinggi kasus DBD di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyusul Kabupaten Wajo, dan Baru.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sidrap, Aryani mengatakan, salah satu faktor meningkatnya kasus DBD yaitu masalah sampah.

Hal itu disampaikan Aryani saat sosialisasi Perda tentang pengelolaan sampah yang digelar anggota DPRD Sidrap, H Ikhsan Rakib, Senin, (14/6/2021).

Dikatakannya, bahwa kurangnya kesadaran masyarakat dalam membersihkan lingkungan termasuk membuang sampah sembarangan menjadi penyebab terjadinya kasus DBD.

“Jadi kita harus jaga kesehatan keluarga kita dengan membersihkan lingkungan, terutama sampah-sampah yang bisa menjadikan tempat nyamuk Aedes aegypti bersarang,” ucapnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sidrap, Dr Ishak Kenre mengatakan, pihaknya saat ini gencar melakukan pengasapan insektisida atau fogging untuk memberantas sarang nyamuk.

Selain fogging, Dinkes Sidrap juga melakukan edukasi gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kepada masyarakat di 11 Kecamatan.

Tidak hanya PSN, Dinkes juga memberitahukan kepada lurah, camat, hingga para wali kota untuk mendukung gerakan PSN dan bersih-bersih lingkungan ketika musim hujan tiba. Tujuannya untuk mencegah munculnya berbagai penyakit.

“Kita kirimkan surat, plakat, pasang spanduk bahwa di daerah bapak atau ibu bisa rawan penyakit sehingga harus gerakan PSN dan bersih-bersih lingkungannya digalakkan,” tandasnya.

Terpisah, Direktur RS Arnum Sidrap, dr Budi Santoso berharap peran serta seluruh lapisan masyarakat sangat penting dalam mencegah penyakit DBD.

“Semoga menjadi perhatian kita semua, utamanya kebersihan lingkungan karena itu sangat berpengaruh,” singkatnya. (spa)

Artikel ini telah dibaca 114 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Polisi Masih Selidiki BBM Diduga Ilegal,  Aktivis: Aparat harus Transparan

27 Maret 2024 - 21:44 WITA

Rekapitulasi KPU Rampung: Ini 8 Partai Lolos Parlemen, PPP-PSI Gagal

20 Maret 2024 - 22:44 WITA

Jadi Pemenang di Sulsel, NasDem ‘PeDe’ Usung Kader di Pilkada

4 Maret 2024 - 13:43 WITA

Rekap Kabupaten Selesai, 8 Partai Sukses Raih Kursi di DPRD Sidrap

27 Februari 2024 - 13:38 WITA

NasDem, PKB, PKS Kompak Dukung Hak Angket Kecurangan Pemilu

23 Februari 2024 - 13:57 WITA

H Mashur dapat ‘Lampu Hijau’ Demokrat, Disiapkan Jadi Calon Bupati Sidrap

15 Januari 2024 - 15:34 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.