AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) menegaskan komitmennya dalam mendukung kemajuan pertanian melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Loka Perakitan dan Pengujian Tanaman Aneka Umbi Lanrang.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Memorandum of Agreement (MoA), serta Implementation Agreement (IA) yang melibatkan Program Studi Agroteknologi FST UMS Rappang. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Meski baru saja diperbaharui, kemitraan antara kedua institusi ini sebenarnya telah terjalin sejak 2021, ketika BRMP Lanrang masih bernama Loka Penelitian Penyakit Tungroh (Lolit Tungroh) yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sumarni Pannikai, S.P., M.Si. Perubahan nama dan struktur lembaga menjadi BRMP membawa semangat baru dalam memperluas ruang lingkup kerja sama.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UMS Rappang, Reza Asra, S.TP., M.P., menjelaskan bahwa implementasi kerja sama yang telah berlangsung sebelumnya telah membuahkan hasil positif, seperti program magang mahasiswa, keikutsertaan staf BRMP dalam program Praktisi Mengajar Kemendikbud Ristek Dikti, hingga riset kolaboratif yang melibatkan mahasiswa.
“Pembaharuan MoU ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk komitmen kami untuk terus membangun kemitraan yang produktif dan relevan dengan kebutuhan pertanian modern, khususnya di bidang tanaman umbi lokal yang potensial dikembangkan,” ujar Reza Asra.
Kepala BRMP Lanrang, Sarjoni, S.P., M.P., turut menegaskan pentingnya kolaborasi dengan dunia akademik dalam mendukung hilirisasi hasil riset dan penguatan sumber daya manusia.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berfokus pada penelitian, tetapi juga berdampak langsung kepada masyarakat, khususnya petani di sekitar wilayah kerja kami,” tuturnya.
Melalui perjanjian ini, kedua institusi menargetkan berbagai bentuk kolaborasi strategis, mulai dari pengembangan varietas unggul tanaman umbi, pengujian adaptasi lingkungan, hingga pelaksanaan program pengabdian masyarakat berbasis hasil riset. (asp)