Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Sulsel saat Mudik Lebaran Pria 32 Tahun Ditemukan Tewas dengan Luka Sadis di Pangkajenen Ucu-Iwan Silaturahmi dengan IDI-PDGI Enrekang, Bahas Peningkatan Layanan Kesehatan Jemput Peluang Beasiswa Baznas, UNIMEN Teken MoU dengan BAZNAS RI Dirjen PSP Panen Raya di Sidrap, Hasilnya Capai 6,5 Ton Perhektar

Eksklusif · 16 Mar 2025 17:39 WIB ·

Cuaca Ekstrem Ancam Sulsel saat Mudik Lebaran


 Cuaca Ekstrem Ancam Sulsel saat Mudik Lebaran Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, MAKASSAR  – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menerima kunjungan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Prof. Dwikorita Karnawati, di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, pada Minggu, 16 Maret 2025.

Pertemuan tersebut membahas upaya antisipasi, mitigasi, dan peringatan dini terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi pada puncak musim hujan di bulan Maret dan April ini, yang bertepatan dengan puncak arus mudik Lebaran tahun ini.

Hal Ini juga sesuai arahan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman agar dapat  mengurangi resiko bencana harus ditingkatkan dan dilakukan bersama-sama. Demikian juga edukasi kebencanaan dan melatih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana.

Jufri Rahman menjelaskan, bahwa kunjungan Kepala BMKG ini bertujuan untuk memberikan data terkait potensi daerah rawan bencana di Sulawesi Selatan, khususnya dalam menghadapi arus mudik Lebaran.

“Kami menerima kunjungan Kepala BMKG Pusat dan menerima data terkait potensi daerah rawan, khususnya untuk mudik Lebaran nanti. Seperti kita ketahui, di daerah utara Provinsi Sulawesi Selatan ini kemiringan medannya cukup ekstrem sehingga potensi longsor sangat besar,” ucapnya.

Karena itu, lanjutnya, dengan data yang diberikan BMKG, pemerintah dapat segera melakukan mitigasi melalui Tim Terpadu Tanggap Bencana. Data tersebut sudah tersedia sejak 6 hari, 3 hari, bahkan real-time mulai terlihat sejak 3 jam hingga 30 menit sebelumnya.

Dengan demikian, potensi bencana sudah dapat diketahui lebih awal.
<span;>Jufri menjelaskan bahwa data potensi longsor yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, agar alat berat dapat disiapkan di sekitar lokasi potensi longsor.

Kemudian, Dinas Perhubungan bersama Polres setempat dapat melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup jalan untuk menghindari bencana bagi para pemudik.

“Kemudian BPBD dan Dinas Sosial juga dapat melakukan evakuasi jika terjadi longsor. Data ini sangat penting karena menyangkut keselamatan manusia,” jelasnya.

Selain itu, kata Jufri Rahman, BMKG juga berupaya menjamin keselamatan pelayaran di selat antara Selayar dan Jeneponto dengan membangun radar untuk mendeteksi gelombang laut.

Sementara itu, Kepala BMKGikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa koordinasi ini dilakukan untuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, terutama saat periode mudik Lebaran.

“Karena wilayah Sulawesi Selatan bagian utara, seperti Toraja, Luwu, Enrekang, dan Bone, termasuk wilayah Timur Tenggara, saat ini memasuki puncak musim hujan pada bulan Maret dan April. Di wilayah utara, dikhawatirkan terjadi banjir bandang dan longsor, yang juga terdapat jalur mudik,” ucapnya.

“Wilayah Tenggara rawan banjir, bahkan mungkin banjir rob. Oleh karena itu, penting untuk berkoordinasi dalam mengamankan dan mengelola risiko, misalnya dengan rekayasa lalu lintas buka tutup. Jika ada peringatan dini BMKG di zona rawan longsor, mungkin sementara waktu tidak ada kendaraan yang melintas, karena peringatan dini tersebut biasanya berlaku hingga 3 jam,” terangnya.

Untuk penerbangan, Rita menjelaskan bahwa 6 jam sebelum pilot atau maskapai penerbangan melakukan penerbangan, mereka sudah mendapatkan prakiraan cuaca di sepanjang jalur penerbangan. Dengan demikian, maskapai sudah dapat merencanakan jalur penerbangan yang aman.

“Misalnya ada risiko erupsi gunung api, risiko turbulensi, semuanya dapat diketahui. Awan kumulonimbus juga bisa terdeteksi dan informasi ini selalu diperbarui, sehingga penerbangan dapat direncanakan dengan tepat dan aman,” tegasnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bukan Kasus Perampokan, Polisi Ungkap Fakta Baru di Balik Pembunuhan di Sidrap

16 Maret 2025 - 18:48 WIB

Bupati Sidrap Kunjungi Rumah Duka Korban Pembunuhan, Janji Kawal Proses Hukum

16 Maret 2025 - 16:29 WIB

Pria 32 Tahun Ditemukan Tewas dengan Luka Sadis di Pangkajenen

16 Maret 2025 - 16:19 WIB

Pemkab Sidrap Wujudkan BPJS Gratis, Alokasikan Rp41 Milyar untuk Masyarakat

16 Maret 2025 - 15:13 WIB

Pemkab Sidrap Bersihkan Monumen Ganggawa, Siapkan Penataan Ulang Pangker

16 Maret 2025 - 14:52 WIB

Polisi Sasar Cafe Ballo di Wattangpulu dalam Patroli Malam Ramadan

15 Maret 2025 - 17:51 WIB

Trending di Fokus