Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Kabar Utama · 7 Apr 2019 10:12 WITA ·

Dialog Publik, SPAK-Gertak Temukan Indikasi Politik Uang di Enrekang


 Dialog Publik, SPAK-Gertak Temukan Indikasi Politik Uang di Enrekang Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Indikasi politik uang menjelang hari pemungutan suara di Kabupaten Enrekang cukup besar. Bahkan bukan lagi rahasia umum jika oknum calon legislatif tertentu mulai mendatangi rumah-rumah penduduk dengan membawa kartu nama dan contoh surat suara beserta uang.

Tidak tanggung-tanggung pemberian uang antara Rp. 40 ribu hingga Rp300 ribu. Parahnya lagi, oknum calon legislatif justru melakukan tawar-menawar jumlah rupiah.

Hal ini terungkap dalam dialog publik bertemakan politik uang lahirkan pemimpin korup yang diselenggarakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) bekerjasama dengan Gerakan Enrekang Tanpa Korupsi (Gertak) dan Lembaga Pemantau Paper Enrekang di Kafe Rini

Bukan hanya itu saja pembagian sembako juga mulai beredar di lingkungan masyarakat tertentu. “Sembako mulai kita temukan pembagiannya ke masyarakat. Kita sudah sampaikan ke Bawaslu,” kata Ridwan Palembai.

Sementara itu Uli Nuha berkelik jika laporan masyarakat susah di proses karena sulitnya menghadirkan saksi. “Ini kendala kita karena saksi yang tidak ada. Masyarakat tidak ingin jadi saksi. Mungkin budaya saling menghargai yang masih diutamakan,” jelas Uli Nuha.

Masalah netralitas ASN juga menjadi keluhan dalam dialog tersebut. Intimidasi politik lewat kewenangan oknum pejabat juga bukan rahasia umum lagi. Termasuk oknum kepala desa dan jajarannya juga terlibat ikut melakukan sosialisasi salah satu calon.

Rahmawati Karim sebagai agen SPAK Enrekang, mengatakan jika tiga elemen penting dalam pencegahan politik uang untuk dapat menciptakan proses dan hasil pemilu yang berintegritas. Ketiga elemen yang dimaksud yakni penyelenggara pemilu, peserta dan pemilih.

Penyelenggara pemilu punya peran besar dalam pencegahan politik uang. Penyelenggara punya peran besar dapat meminimalisir politik uang. Kalau penyelenggara hingga tingkat TPS mengajak pemilih menghindari politik uang, insya allah proses akan berintegritas,” jelas Rahmawati, Minggu (7/4/2019)

Ajakan hindari politik uang itu kata Rahmawati, harus di mulai dari diri sendiri. Menolak intervensi kepentingan para elite dan harus berani dilakukan para penyelenggara pemilu.

Kondisi saat ini memang intervensi kepentingan elite sangat besar karena mulai dari saudara, dua orang anak hingga orang terdekat penentu kebijakan jadi caleg,” beber Rahmawati. (asr/ajp)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel

22 Oktober 2024 - 15:55 WITA

Ditres Narkoba Polda Sulsel Gagalkan Peredaran Narkoba di Pinrang

2 September 2024 - 15:47 WITA

Partai Non Parlemen Gabung di Koalisi,  Pasangan BLB Optimis Menang di Pilkada Pinrang

26 Agustus 2024 - 23:20 WITA

Anak Jalanan mulai Resahkan Pedagang di  Lapangan Lasinrang Park Pinrang

16 Juli 2024 - 21:16 WITA

NasDem Paketkan ASS – Fatmawati Rusdi di Pilgub 2024

26 Mei 2024 - 18:47 WITA

NasDem Bakal Usung Paket Irwan Hamid – Sudirman Bungi di Pilkada Pinrang

19 Mei 2024 - 19:28 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.