AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — STKIP Muhammadiyah Enrekang resmi menjadi Universitas Muhammadiyah Enrekang.
Perubahan ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor. 300/M/2020 ditetapkan di Jakarta pada 19 Februari 2020.
Bupati Enrekang Muslimin Bando selaku Dewan Penyantun, turut hadir pada konferensi pers ‘Perubahan Bentuk STKIP Muhammadiyah Enrekang Menjadi Universitas Muhammadiyah Enrekang’. Acara itu berlangsung di kampus Universitas Muhammadiyah Enrekang, Kamis (19/3/2020).
MB mengatakan, cita-cita meningkatkan status STKIP menjadi universitas sejak kampus ini berdiri pada 1973. Akhirnya berkat kerja keras semua pihak, cita-cita itu teralisasi.
“Dengan hadirnya universitas ini, maka pendidikan tinggi di Enrekang akan semakin berkualitas, untuk melahirkan generasi pelanjut kita,” jelas MB.
MB meminta status universitas ini diikuti dengan inovasi, kualitas dan merek tersendiri guna membangun citra dimata masyarakat. Dimulai dari hal sederhana seperti penampilan civitas akademik, hingga penambahan fakultas seperti Kesehatan Masyarakart, bahkan Kedokteran.
“Era sekarang, masyarakat mencari yang menarik dan inovatif. Itu yang harus kita sediakan,” ujar kader Muhammadiyah ini.
Dia meminta kepada UM Enrekang agar segera menggencarkan sosialisasi dikalangan pelajar SMA sederajat. Bupati juga mengajak para pelajar agar memilih kuliah di UM Enrekang.
“Dari pada keluar, lebih baik tinggal di Enrekang membantu orang tua sambil kuliah di universitas yang mutunya setara dengan perguruan tinggi di kota,” kata Bupati.
Sementara, Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UM Enrekang, Syawal Sitonda dalam sambutannya mengatakan Enrekang telah mengukir sejarah bahwa sejak Februari 2020 telah berdiri universitas.
“Saya mengajak semua pihak untuk mengeluarkan semua jurus, terutama media untuk mempromosikan kampus kita ini,” tegasnya.
Rektor UM Enrekang, Yunus Busa menyatakan pihaknya sebenarnya menyiapkan bahwa acara yang lebih meriah, launching perubahan nama STKIP menjadi universitas sekaligus peresmian gedung baru dan pelantikan rektor.
“Hanya saja karena ada wabah Copid-19 jadi semua kegiatan untuk sementara ini dibekukan. Semoga ini semua cepat berlalu,” harapnya.
Ke depan, lanjut Rektor, tentu kerja-kerja civitas akademika makin berat, karena itu seluruh pihak harus kerja luar biasa agar kampus ini tetap eksis dan terus berkembang. (asr/ajp)