AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Wakil Bupati Enrekang, Asman AS menghadiri pesta adat Maccera Manurung di Desa Matajang, Kamis (6/8/2020). Wabup hadir bersama Ketua DPRD Idris Saddiq, anggota DPRD Fraksi Golkar Ismail Jafar, dan unsur forkopimda setempat.
Maccera Manurung adalah ritual adat untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat atas keberhasilan pertanian serta kesejahteraan kampung. Acara ini diisi dengan doa, pesta adat, pengucapan pesan-pesan leluhur yang disampaikan oleh tokoh-tokoh adat, makan bersama, permainan tradisional, serta berbagai kegiatan adat lainnya.
Dalam sambutannya, Asman mengatakan Maccera Manurung adalah salah satu kekayaan budaya Massenrempulu yang harus dilestarikan. Pesta adat itu juga merupakan potensi wisata yang menarik.
Asman memaparkan pesan leluhur yang dibacakan pada Maccera Manurung, sarat dengan nilai-nilai positif. “Ada pesan moral dari nenek moyang kita untuk para pemimpin, masyarakat dan kita semua sebagai ciptaan Tuhan yang maha esa,” tutur Asman.
Salah satu yang sempat ditangkap oleh Wabup, adalah pesan agar kita berlaku baik terhadap alam semesta. Jika perlakuan kita bagus kepada alam, maka kita akan dianugerahi kelimpahan rezeki. Begitu pula sebaliknya.
“Ini semua pesan yang sangat berharga,” ujar Ketua Nasdem Enrekang itu.
Olehnya itu, Asman berharap kedepan acara tersebut disempurnakan lebih baik. Ia meminta agar pesan leluhur itu dibuatkan translasi dalam Bahasa Indonesia agar dimengerti masyarakat luas.
“Selain itu pesta adat ini jangan hanya jadi seremonial. Kita ingin Maccera Manurung diresapi maknanya, dan menjadi pesan bagi seluruh generasi dan kalangan,” tandasnya.
Pada acara itu, Asman juga sempat menaiki ayunan raksasa. Oleh masyarakat setempat disebut ‘Mindoa’. Konon semakin tinggi ‘mindoa’ ini berayun saat dinaiki, akan semakin membawa keberuntungan.
Maccera Manurung dikenal sebagai pesta adat di beberapa daerah di Enrekang. Selain di Matakali Desa Matajang, acara ini digelar rutin di Desa Pasang, dan Desa Kaluppini. (asr/ajp)