Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Ajatappareng · 16 Des 2021 11:09 WITA ·

Di Tengah Gempuran Teknologi, Tradisi ‘Mappalili’ tetap Dilestarikan


 Petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Acara ini dihadiri Kadis Pertanian, Andi Tjalo Kerrang Perbesar

Petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Acara ini dihadiri Kadis Pertanian, Andi Tjalo Kerrang

AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG — Mengawali kegiatan turun sawah, para petani di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe menggelar acara “Mappalili” Kamis, (16/12/21). Mappalili merupakan salah satu tradisi yang secara turun-temurun tetap dilestarikan hingga saat ini.

Kegiatan ini diyakini oleh petani sebagai doa, karena didalamnya memiliki makna pengharapan yang luar biasa terutama dalam hal keselamatan berusahan tani dan harapan hasil panen yang melimpah.

Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pinrang, Andi Tjalo Kerrang yang menghadiri acara Mappalili di Desa Patobong mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut memiliki makna filosofi yang dalam, selain sebagai doa, didalamnya juga terbentuk jiwa kegotong-royongan yang kuat diantara para petani.

“Kearifan lokal seperti ini harus kita rawat karena didalamnya ada semangat kegotongroyongan yang terbina dengan baik, kegiatan usahatani padi sangat membutuhkan kebersamaan, kesepakatan dari para petani khusunya dalam menentukan jadwal tanam, pembersihan saluran, pemberantasan hama pra tanam terutama tikus dan pengendalian hama penyakit, hal yang demikian sangat menentukan keberhasilan kita semua,” tutur Kadis Pertanian.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tradisi ini berisi tentang pedoman. Mulai dari proses pelaksanaan mappalili yang harus didahulukan sebelum menanam padi serta kesepakatan-kesepakatan yang harus dipatuhi bersama.

Tradisi Mappalili dipimpin oleh “dulung” atau pemimpin adat yang biasa memimpin doa. Kegiatan diawali dengan penggunaan alat bajak sawah mengelilingi areal sawah. Beberapa sesajen juga disediakan dalam acara ini.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kabid Penyuluhan, Sukur Tanri, BPP, PPL, POPT, unsur pemerintah setempat, dan pengurus kelompok tani. (jp)

Visited 16 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 354 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Serukan Dua Kali Lebih Baik, Ribuan Simpatisan Padati Kampanye BERIMAN

22 November 2024 - 21:59 WITA

Sukses, KPU Pinrang Gelar Debat Publik Terakhir Pilkada 2024: Fokus Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal

12 November 2024 - 23:32 WITA

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Enrekang dinobatkan sebagai Pemenang Inovasi Layanan Digital Terbaik Tahun 2024

7 November 2024 - 13:15 WITA

Jumat Curhat di Batulappa, Kapolres Pinrang Sampaikan Himbauan Keamanan Bagi Pemilik Ternak

1 November 2024 - 19:41 WITA

Kampanye Tatap Muka Paslon Irwan-Sudirman Dihadiri Langsung Putra Bungsu Presiden Ke-7

30 Oktober 2024 - 15:02 WITA

Kaesang Pangarep Ajak Milenial Sidrap Dukung Pasangan SAR-Kanaah Demi Sidrap Lebih Maju

30 Oktober 2024 - 10:42 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.