AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG — Implementasi penerapan kartu tani dalam penebusan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pinrang terus dimaksimalkan.
Meskipun dirasakan masih ada beberapa keluhan dari petani, mulai data NIK yang tidak valid, masih adanya petani yang belum memiliki kartu tani, hingga kesulitan akses internet terutama pada pengecer pupuk subsisdi di pedalaman.
Kendati dengan masih adanya kondisi tersebut, Kabupaten Pinrang tetap menjadi percontohan penerapan kartu tani secara nasional. Hal ini diungkapkan Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid saat melihat langsung proses penginputan data petani di BPP Mattirosompe, Rabu (31/05/23).
Pihaknya juga menegaskan bahwa NIK yang belum valid tersebut terus dimaksimalkan oleh Disdukcapil Pinrang. “Ini harus rampung cepat.
“Kita tidak boleh main-main soal pupuk. Kasihan petani yang belum bisa mengakses pupuk hanya karena NIK mereka yang belum valid,” tegasnya.
Lebih lanjut pihaknya menyebutkan bahwa kartu tani merupakan kebijakan untuk memperketat penyaluran pupuk bersubsidi sehingga tidak diselewengkan dan mencegah penerima pupuk yang tidak tepat sasaran. (jp)