AJATAPPARENG.ONLINE, MAMUJU — PD Muhammadiyah Mamuju, Provinsi Sulbar menggelar Tabligh Akbar dengan Tema ‘Damai Indonesiaku’, Kamis, 18 Januari 2024 sekitar pukul 09.00 Wita bertempat di Masjid Fistabul Khairat, Jl. Pongtiku Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.
Tabligh Akbar ini, dihadiri Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu’ti, M.Ed, Ketua PW Muhammadiyah Sulbar, Dr. Wahyun Mawardi, S.Ag.,M.Pd, Kepala BKD Prov Sulbar, Moh. Ali Candra, Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju, Dr. H. Muhammad Tahir, M.Si, dan seluruh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Se-Sulawesi Barat, seluruh Pimpinan Daerah Aisyah Se- Sulawesi Barat serta jamaah dari kader Muhammadiyah dan masyarakat sekitar Masjid Fastabiqul Khairat Mamuju.
Sekretaris PP Muhammadiyah, Prof.Dr. Abdul Mu’ti,M.Ed, memuji kondisi lingkungan Mamuju yang asri dan masih sangat bersih dari polusi.
“Kondisi lingkungan seperti ini, jarang saya temui di Jakarta. Saya menghimbau kepada kita semua, agar tetap menjaga lingkungan asri ini sehingga terhindar dari kerusakan alam,” katanya.
Ia menitip pesan, kepada seluruh warga Mamuju, agar tetap menjaga amanah kemajuan Muhammadiyah serta menjaga keamanan di lngkungan.
Ia juga menegaskan, seluruh serikat Muhammadiyah untuk tetap patuh terhadap seluruh syariat agama agar dapat menjadi pedoman hidup untuk menjaga ketenangan dan ketentraman di kehidupan masyarakat.
“Telah dijelaskan dalam ayat suci Al-quran untuk menjalankan syariat Islam yang diturunkan kepada umat manusia agar menjadi petunjuk dan rahmat terhadap semesta alam (Rahmatan lil Alamin), sehingga dengan menjalankan syariat Islam yang telah ditunjukkan Allah dan Rasulnya maka niscaya manusia akan hidup tentram didunia dan diakhirat,” katanya.
Menurutnya, ada aspek yang harus dipatuhi, yakni keyakinan (aqidah), aspek norma atau hukum (syariah), hingga aspek perilaku (akhlak) agar senantiasa dalam rahmat dan perlindungan oleh Allah SWT.
“Pentingnya saya memberikan pemahaman secara kompleks dan menyeluruh mengenai pentingnya memandang pemilihan umum sebagai upaya untuk mewujudkan kemaslahatan umum, di samping adanya kewajiban agama dalam memilih pemimpin yang baik sesuai anjuran Al-Quran dan Sunnah,” terangnya.
Ia juga menyinggung, pemilihan umun sebagai sesuatu yang diperlukan, dan memilih pemimpin melalui prosedural pemilu dianggap sebagai konsekuensi logis yang hasilnya harus tetap diarahkan pada kepentingan umat Islam secara menyeluruh.
Usai tabliqh akbar, kemudian dilanjutkan kunjungan menuju Perkebunan Muhammadiyah Desa Botteng (Rencana Lokasi pembangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah). (bro)