AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Bocornya jaringan pipa PDAM di Kabupaten Sidrap, diduga karena terdampak banyaknya pengerjaan proyek. Keluhan mengenai kualitas air PDAM pun kembali mencuat. Hal tersebut tak dipungkiri juga oleh Plt Direktur Perumda Tirta Saromase Sidrap, Andi Hindi Tongkeng. Dirinya menyatakan kualitas dan kuantitas air terganggu akibat berbagai proyek galian yang berimbas pada kebocoran pipa PDAM.
Andi Hindi Tongkeng pun meminta semua pihak, baik itu swasta maupun pemerintah, untuk melakukan koordinasi dengan pihak PDAM terkait galian. Sebab, ia mengaku hal tersebut telah merugikan pihak PDAM yang berdampak pada kualitas pelayanan. Terkait itu, Perumda Tirta Saromase saat ini melakukan perencanaan dan pengawasan yang ketat.
“Dalam setiap pengerjaan fisik yang membutuhkan penggalian, mesti dikoordinasikan dengan PDAM. Hal itu untuk mengetahui titik-titik jaringan pipa distribusi air yang ada, sehingga meminimalisasi risiko kebocoran karena penggalian,” tegasnya, Senin (23/6/2025).
Misalnya, kaya dia, setiap pihak terkait sejak awal meminta data mapping pipa yang kemudian disampaikan ke kontraktor. Begtupun dengan pihak swasta yang akan melakukan galian. Harus mapping dulu dengan PDAM. “Jadi hal seperti ini (kebocoran) dapat dihindari,” jelasnya.
Adapun saat pelaksanaannya juga harus diawasi dengan baik. Oleh karena itu, sinergitas dan koordinasi mesti ditingkatkan. Melalui aspek-aspek perencanaan tersebut.
Sebelumnya, kebocoran pipa PDAM sempat terjadi di beberapa titik di Sidrap. Imbas dari proyek perbaikan jalan, penanaman kabel provider dan sebagainya. Hal itu menyebabkan ratusan sambungan rumah terdampak dan distribusi air bersih terhenti sementara. (sp)