Menu

Mode Gelap
Calon Dewas dan Direksi Perumda Tirta Saromase Ikuti Uji Kelayakan Aturan Baru Guru jadi Kepsek, Begini Syaratnya Ramai Gaji Pensiunan Naik 200 Persen, Ini Faktanya Agam Rinjani, Anak Jl Nuri Makassar yang Viral Setelah Evakuasi Jenazah Pendaki Brasil Waspada, Narkoba sudah Jual Beli Secara Online

Eksklusif · 3 Jul 2025 02:57 WIB ·

Agam Rinjani, Anak Jl Nuri Makassar yang Viral Setelah Evakuasi Jenazah Pendaki Brasil


 Agam Rinjani, Anak Jl Nuri Makassar yang Viral Setelah Evakuasi Jenazah Pendaki Brasil Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, — Agam Rinjani merupakan relawan SAR yang mengevakuasi jenazah pendaki Brasil, Juliana Marins, yang terjatuh ke jurang Gunung Rinjani. Juliana ditemukan tewas di jurang dengan kedalaman 600 meter pada Selasa (24/6/2025).

Aksi heroik Agam saat mengevakuasi jenazah Juliana dan video permintaan maafnya kepada keluarga korban menjadikannya viral di media sosial. Warga Brasil juga membuka donasi untuk Agam sebagai bentuk apresiasi atas jasanya hingga terkumpul Rp 1,5 miliar.

Lantas, siapa sosok Agam Rinjani yang berjasa dalam proses evakuasi pendaki Brasil ini?

Ia bernama lengkap Abdul Haris Agam atau yang dikenal dengan Agam Rinjani merupakan seorang pemandu dan porter pendakian Gunung Rinjani yang kerap bergabung sebagai relawan tim penyelamat pendaki. Ia lahir di Makassar pada 22 Desember 1988. Tepatnya di Jl Nuri.

Dilansir dari wawancara eksklusif pada podcast Dennt Sumargo, Agam sangat kental dengan logat Makassarnya. Agam mengaku telah mengunjungi Gunung Rinjani sekitar 574 kali dan mendaki hingga puncak sekitar 352 kali.

Ketertarikan Agam dengan Gunung Rinjani membuatnya senang untuk mendaki ke gunung ini meskipun sedang tidak membawa tamu. Ia biasa mengunjungi gunung ini tiga kali seminggu atau sebulan empat kali tergantung jumlah pengunjung.

“Kadang saya naik tiga kali seminggu, kadang satu hari one day trip, kadang sebulan empat kali,” ujar Agam.

Berawal dari Pendakian Pertama pada 2011

Pada wawancara yang sama, Agam mengungkap bahwa dirinya pertama kali menginjakkan kaki di Gunung Rinjani pada 2011. Pada saat itu, ia masih menjadi mahasiswa semester tiga jurusan antropologi di Universitas Hasanuddin.

Kecintaannya pada Gunung Rinjani membuatnya memutuskan untuk kembali ke Lombok setelah menyelesaikan kuliah. Ia merasa bahwa Gunung Rinjani merupakan gunung yang paling indah dan berbeda dari yang lain.

Ia kemudian menetap di Sembalun, Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya di batas kawasan dengan rumah 3 x 4 Meter persegi dan berkarier sebagai pemandu pendakian Gunung Rinjani sejak 2015. Ia juga telah membantu banyak korban di Gunung Rinjani dan bergabung sebagai tim penyelamat.

Sebelum mengevakuasi Juliana Marins, ia juga pernah mengevakuasi pendaki asal Israel yang terjatuh di kedalaman 160 meter pada Agustus 2022. Ia melakukan proses evakuasi di tengah medan yang sangat ekstrem.

Pada Selasa (24/6/2025), ia membantu proses evakuasi jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brasil, dengan kondisi medan yang ekstrem dan cuaca berkabut. Aksi heroik ini yang membuatnya disorot di media sosial dan mendapat apresiasi dari para warganet. (sp)

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Calon Dewas dan Direksi Perumda Tirta Saromase Ikuti Uji Kelayakan

3 Juli 2025 - 10:38 WIB

Hadir di Sidrap, PT Kotrack Hadirkan Alshintan Modern

3 Juli 2025 - 10:13 WIB

Dosen Agribisnis UMS Rappang Ikut Pelatihan AI untuk Pengajaran di Universitas Ciputra Makassar

3 Juli 2025 - 08:39 WIB

Aturan Baru Guru jadi Kepsek, Begini Syaratnya

3 Juli 2025 - 08:21 WIB

Ramai Gaji Pensiunan Naik 200 Persen, Ini Faktanya

3 Juli 2025 - 08:09 WIB

Waspada, Narkoba sudah Jual Beli Secara Online

2 Juli 2025 - 11:42 WIB

Trending di Eksklusif