Menu

Mode Gelap
Bupati SAR: 6 Bulan, 9 ‘Pekerjaan Rumah’ Camat harus Selesai Ini Daftar 48 Pejabat dan ASN Sidrap yang Dilantik Lantik Pejabat di Pasar, SAR: Esensinya, harus Paham Kondisi Lapangan Kosmetik Ilegal masih Marak, BBPOM Ajak Media Ikut Mengawasi Pemilik Toko Kosmetik Ilegal di Sidrap Sering Tampil Glowing di Medsos

Ajatappareng · 28 Jul 2025 11:44 WITA ·

Andi Kaimal Tegaskan HGU tetap Lahan Negara, Tak Boleh ada Transaksi Jual Beli


 Andi Kaimal Tegaskan HGU tetap Lahan Negara, Tak Boleh ada Transaksi Jual Beli Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – Aksi unjuk rasa yang dilakukan Forum Masyarakat Bendoro Bersatu Peduli Tanah Negara (FMB2PTN), yang terdiri dari warga Kelurahan Mojong dan Tellumae, mendapat tanggapan dari DPRD dan Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).

Forum ini sebelumnya menyuarakan keresahan warga atas dugaan penyalahgunaan lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) milik PT. Margaressa, yang oleh masyarakat disebut masih menyimpan banyak persoalan. Mereka menuntut kejelasan status lahan, penghentian transaksi ilegal, dan redistribusi tanah untuk kepentingan warga.

Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Sidrap, Andi Kaimal, SH, menjelaskan bahwa kewenangan untuk menjawab status lahan HGU ada pada Badan Pertanahan Nasional (BPN), sebagai pihak yang menerbitkan sertifikat HGU.

Ia menegaskan, selama status HGU masih berlaku dan belum dicabut secara resmi, maka tidak diperbolehkan adanya peralihan hak atau transaksi jual beli atas lahan tersebut.

“Di atas tanah yang berstatus HGU tidak boleh ada peralihan hak dalam bentuk apapun. Itu sudah kami sampaikan kepada camat, lurah, dan kepala desa agar tidak menerbitkan dokumen seperti SPPD atau PBB atas tanah tersebut,” jelas Andi Kaimal.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidrap melalui Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, dan Kajari saat ini tengah berada di Jakarta melakukan audiensi dengan Kementerian ATR/BPN. Tujuannya adalah menyampaikan laporan resmi terkait status HGU yang tidak lagi dikelola secara produktif, dan mendorong proses redistribusi lahan sesuai aturan hukum.

“Pak Bupati telah menyampaikan bahwa tanah yang tidak terkelola bisa dikategorikan sebagai tanah terlantar. Jika memenuhi syarat, maka bisa diusulkan untuk dicabut HGU-nya oleh pemerintah pusat dan direalokasikan untuk kepentingan masyarakat,” tambahnya.

Andi Kaimal juga mengingatkan bahwa jika ada proses peralihan hak yang difasilitasi oleh aparat desa atau camat, maka hal itu memiliki konsekuensi hukum dan dianggap tidak sah. Ia mengimbau seluruh aparatur pemerintah desa dan kecamatan untuk tidak mengambil tindakan administratif di atas lahan eks HGU yang status hukumnya masih berlaku.

“Pemerintah daerah, menyampaikan terima kasih atas kepedulian warga dan berkomitmen untuk menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan melalui jalur resmi,” tukasnya.

Anggota DPRD Sidrap dari Fraksi PKS, Arifin Damis menyatakan bahwa pihaknya bersama pimpinan dan seluruh anggota DPRD akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Ia menegaskan bahwa seluruh unsur terkait akan dilibatkan dalam rapat tindak lanjut.

“Insya Allah, kami DPRD bersama pimpinan dan rekan-rekan akan mengundang semua pihak yang terkait, mulai dari BPN, bidang pertanahan, Dinas PU, Perizinan, dan lainnya. Semua unsur ini akan kita libatkan dalam rapat untuk membahas tuntutan masyarakat,” kata Arifin di hadapan peserta aksi. (asp)

Artikel ini telah dibaca 76 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tumbuhkan Karakter Positif, Anak PAUD Sidrap Nikmati Serunya Perkemahan 2025

1 November 2025 - 21:47 WITA

Konfercab NU Sidrap Sepakat Secara Aklamasi: Muh. Yusuf Kembali Pimpin PCNU

1 November 2025 - 18:38 WITA

Pertama Kali Bergabung Ke Partai Politik, Mrs. R Pengusaha Kosmetik Jabat Wakil Ketua PSI Wajo

1 November 2025 - 16:43 WITA

Bupati Syaharuddin Dorong NU Jadi Mitra Strategis Pemerintah Wujudkan “Sidrap Berkah”

1 November 2025 - 11:35 WITA

Konfercab V NU Sidrap Rumuskan Strategi Baru untuk Penguatan Program Keumatan

1 November 2025 - 11:22 WITA

Bawaslu Sidrap Ajak Masyarakat Berperan Aktif dalam Pengawasan Pemilu

31 Oktober 2025 - 13:08 WITA

Trending di Eksklusif