AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Upaya pencegahan stunting di tingkat desa mendapat sentuhan kreatif dari mahasiswi Jurusan Kimia Universitas Hasanuddin, Dervishta Nur. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 114, ia memperkenalkan inovasi “Puding Daun Kelor sebagai Cemilan Sehat Mencegah Risiko Stunting pada Anak” di Desa Maddenra, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang.
Kegiatan ini berlangsung di Posyandu Desa Maddenra sebagai wujud pengabdian mahasiswa dalam mengatasi permasalahan gizi di masyarakat.
Pada 29 Juli 2025, Dervishta menggelar demonstrasi pembuatan puding daun kelor yang dihadiri para kader posyandu dan ibu-ibu PKK setempat. Dalam kesempatan itu, ia memaparkan manfaat gizi daun kelor yang kaya protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi.
“Dengan mengolahnya menjadi puding, anak-anak diharapkan lebih tertarik untuk mengonsumsi daun kelor,” ujar Dervishta.
Tahap implementasi dilakukan pada 4 Agustus 2025, bertepatan dengan kegiatan posyandu rutin bulanan.
Dervishta bersama tim KKN membagikan puding daun kelor kepada anak-anak yang hadir untuk penimbangan dan pemeriksaan kesehatan.
Kepala Desa Maddenra, Andi Rahim, menyambut baik langkah ini.
“Ini terobosan bagus untuk kesehatan anak-anak desa kami. Semoga program seperti ini berlanjut meski KKN sudah berakhir,” ucapnya.
Para kader posyandu pun berkomitmen untuk menerapkan resep puding daun kelor dalam kegiatan posyandu selanjutnya.
Dengan pendekatan sederhana dan bahan lokal yang mudah dijangkau, program ini diharapkan mampu mendukung target pemerintah menekan angka stunting, khususnya di wilayah pedesaan. (asp)