AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Kabupaten Sidenreng Rappang resmi menjadi tuan rumah Kema Tahfidz dan Bahasa VIII Pesantren Muhammadiyah–Aisyiyiyah, yang digelar pada 13–16 September 2025.
Kegiatan akbar ini diikuti lebih dari tiga ribu peserta dari berbagai kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, menandai momentum penting dalam penguatan tradisi tahfidz dan penguasaan bahasa di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah.
Rektor Institut Teknologi Kesehatan dan Sains (ITKES) Muhammadiyah Sidrap, Dr Tahir Saenong, menyampaikan apresiasi kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan atas kepercayaan menempatkan Sidrap sebagai tuan rumah kegiatan.
Ia juga menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta seraya mendoakan agar kegiatan berjalan lancar, penuh keberkahan, serta melahirkan kader-kader persyarikatan yang tangguh dan berakhlak mulia.
Sebagai bentuk dukungan, ITKES Muhammadiyah Sidrap melibatkan seluruh civitas akademika dalam menyukseskan agenda ini.
Keterlibatan itu mencakup peran sebagai panitia lokal, partisipasi pada pembukaan kema, pawai dan jalan sehat, seminar nasional, hingga wisuda santri.
Tidak hanya itu, mahasiswa Tapak Suci ITKES Muhammadiyah Sidrap turut mempersembahkan atraksi bela diri yang memukau, mendapat sambutan hangat dari peserta dan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Dr Tahir Saenong juga mengajak para santri yang bercita-cita menjadi tenaga kesehatan untuk melanjutkan pendidikan di ITKES Muhammadiyah Sidrap.
“Alhamdulillah, kampus kita telah terakreditasi Baik Sekali, dan beberapa program studi sudah meraih predikat Unggul. Inilah bukti komitmen kami dalam mencetak generasi profesional di bidang kesehatan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan persyarikatan,” ujarnya.
Sinergi antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidrap, Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidrap, Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang, ITKES Muhammadiyah Sidrap, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, serta dukungan masyarakat menjadi kunci terselenggaranya acara ini.
Diharapkan, Kema Tahfidz dan Bahasa VIII tidak hanya memperkuat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menjadi wahana lahirnya kader unggul untuk bangsa dan persyarikatan.