AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Kasus penembakan mobil mitsubishi expander di Desa Lainungan, Kabupaten Sidrap dan sempat menghebohkan warga mulai ada titik terang.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel, mengklaim, peristiwa itu, bagian dari penindakan penegakan hukum terhadap peredaran pil ekstasi lintas Kabupaten.
“Jadi peristiwa itu bukan aksi sembarangan atau krimina. Tapi tindakan penegakan hukum terhadap pelaku narkotika,” terang
Pelaksana Tugas Kepala Seksi Intelijen BNNP Sulsel, Agung FS kepada media.
Kejadian itu, sempat viral di media sosial ini menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat.
Menurut Agung, BNNP Sulsel telah melakukan penindakan dan pengembangan kasus seorang pelaku berinisial AO.
AO telah diamankan sebelumnya, atas bukti percakapan transaksi narkoba, yang mengarah dari Siwa, Kabupaten Wajo.
Selanjutnya, ada target selanjutnya, yakni RF dan HR yang dicurigai akan menerima barang terlarang tersebut di wilayah Sidrap.
Tim BNNP kemudian membiarkan AO dengan 2 orang target tersebut.
Saat malam hari, lokasi pertemuan di Desa Lainungan menjadi titik pengawasan.
“Tim membuntuti kendaraan target sejak siang hari, sementara transaksi dijadwalkan malam itu. Barang bukti sebanyak 94 pil ekstasi warna kuning sudah kami amankan dari AO,” jelas Agung, Jumat malam (17/10/2025).
Hanya saja, ketika petugas hendak melakukan penyergapan, pelaku mencoba melarikan diri. Beberapa tembakan peringatan ke udara sempat dilepaskan, namun karena kendaraan pelaku nyaris menabrak anggota, beberapa tembakan akhirnya diarahkan ke bodi mobil.
Agung menekankan, tidak ada niat untuk melukai, dan semua tindakan murni refleks menghadapi situasi lapangan yang dinamis dan berisiko tinggi. Pasca insiden, petugas menunggu di lokasi hingga pagi untuk memastikan keberadaan target.
Namun, dua orang yang menjadi taget petugas melarikan diri dan masih dalam pengejaran BNNP Sulsel.
Sementara AO diamankan untuk pemeriksaan lanjutan. “Mobil ditemukan dengan sejumlah lubang tembakan. Kami akan menunggu hasil pemeriksaan internal dan mengevaluasi prosedur operasi. Semua personel yang terlibat akan diperiksa,” tambah Agung.
BNNP Sulsel menegaskan komitmennya terhadap profesionalisme dan transparansi, sekaligus menghormati hak asasi manusia.
“Prinsip kami jelas, tegas memberantas narkoba, namun tetap menjunjung hak asasi manusia,” tutupnya. (*)