AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) V Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sidenreng Rappang yang akan digelar pada 1–2 November 2025 di Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa, Benteng, dinamika internal organisasi mulai menghangat.
Berbagai Majelis Wakil Cabang (MWCNU) dan Ranting NU se-Kabupaten Sidenreng Rappang kini tengah mematangkan utusan dan mandat kepesertaan, sekaligus menyiapkan diri untuk mengikuti forum permusyawaratan tertinggi di tingkat cabang tersebut.
Seiring dengan itu, sejumlah nama mulai disebut-sebut oleh para peserta dan pengurus di tingkat bawah sebagai figur potensial untuk memimpin PCNU Sidrap masa khidmat 2025–2030.
Munculnya berbagai nama tokoh, baik dari kalangan senior maupun kader muda, menunjukkan semangat kaderisasi dan partisipasi warga Nahdliyyin yang tinggi.
Ketua PCNU Kabupaten Sidenreng Rappang, Ustadz Muhammad Yusuf, S.Sos.I., menilai dinamika pra-Konfercab ini sebagai tanda positif bagi regenerasi dan keberlangsungan khidmah jam’iyyah.
“NU adalah organisasi besar yang tumbuh dari musyawarah. Konfercab bukan sekadar memilih pengurus, tetapi memperbarui semangat khidmah dan meneguhkan nilai berjam’iyyah dan berjama’ah untuk kemaslahatan umat,” ungkapnya.
Ketua Panitia Pelaksana Konfercab V NU Sidrap, Ismail Ma’sa, M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa pihaknya tetap berpegang pada aturan organisasi sebagaimana diatur dalam AD/ART NU.
“Munculnya banyak nama merupakan bagian dari dinamika sehat di tubuh NU. Panitia memastikan bahwa seluruh proses, baik penetapan Rais Syuriah melalui mekanisme Ahlul Halli wal ‘Aqdi (AHWA) maupun pemilihan Ketua Tanfidziyah oleh peserta berjalan secara tertib, transparan, dan sesuai ketentuan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia, Jamaluddin Mangka, menyampaikan bahwa tahapan administratif dan teknis konferensi telah rampung, termasuk verifikasi mandat dan persiapan registrasi peserta.
“Panitia tidak berwenang menentukan siapa calon atau kandidat. Tugas kami hanya memastikan forum berlangsung sah dan tertib sesuai mekanisme organisasi. Soal siapa yang akan muncul, itu sepenuhnya dinamika peserta dan AHWA,” jelasnya.
Konfercab V NU Sidrap yang mengusung tema “Berjam’iyyah Tunaikan Amanah, Berjama’ah Meraih Maslahah” ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi organisasi, penguatan tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah, serta perluasan peran sosial NU dalam kehidupan masyarakat.

















