Menu

Mode Gelap
HUT NasDem ke-14, Ketua DPRD Sidrap Ajak Kader Tebar Kepedulian Sosialisasi Pencegahan Narkoba, BNNK Sidrap Gandeng Elemen Masyarakat Bupati SAR: 6 Bulan, 9 ‘Pekerjaan Rumah’ Camat harus Selesai Ini Daftar 48 Pejabat dan ASN Sidrap yang Dilantik Lantik Pejabat di Pasar, SAR: Esensinya, harus Paham Kondisi Lapangan

Parepare · 20 Nov 2025 15:33 WITA ·

Parepare Gandeng KEAH dan Jepang Manfaatkan Sampah Jadi Energi


 Parepare Gandeng KEAH dan Jepang Manfaatkan Sampah Jadi Energi Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Pemerintah Kota Parepare menerima kunjungan PT Kilau Energi Abadi Hijau (KEAH) bersama mitra teknologi mereka dari Jepang, Biotech Works–H2, di Lounge B.J. Habibie, Kantor Wali Kota Parepare. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam penguatan implementasi Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada 17 Juli 2025 terkait pemanfaatan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

PT KEAH merupakan anak perusahaan PT Bosowa Energaindo yang bergerak di bidang energi terbarukan. Kali ini mereka menghadirkan Biotech Works–H2 Jepang, perusahaan berbasis teknologi konversi sampah menjadi energi hijau seperti listrik, gas, hingga hidrogen. Kolaborasi ini membuka peluang perluasan teknologi pengolahan sampah di Parepare, tidak hanya sebatas produksi RDF, tetapi juga pengembangan energi bernilai tinggi berbasis limbah.

Sekretaris Daerah Kota Parepare, Amarun Agung Hamka, menyambut langsung rombongan delegasi Bosowa dan Jepang tersebut. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata Pemkot Parepare dalam menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan.

“Parepare adalah kota yang selalu terbuka terhadap inovasi. Dengan dukungan Bosowa dan mitra Jepang, kami optimistis pemanfaatan sampah menjadi energi terbarukan dapat segera diwujudkan,” ujar Sekda Parepare.

Salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah TPA Alloppoe. TPA tersebut memiliki luas sekitar 9,8 hektare, dengan 3,55 hektare digunakan sebagai zona landfill dan sekitar 0,55 hektare sebagai fasilitas pendukung. Kondisi tersebut dinilai cukup strategis untuk pengembangan fasilitas pemrosesan sampah modern berbasis teknologi energi terbarukan.

Pihak Biotech Works–H2 menyampaikan ketertarikan mereka untuk melakukan studi lebih mendalam mengenai karakteristik sampah di Parepare sekaligus menilai kelayakan penerapan teknologi konversi sampah menjadi listrik, gas, maupun hidrogen. Teknologi mereka telah digunakan dalam berbagai proyek energi terbarukan di Jepang dan kawasan Asia Tenggara.

Pemkot Parepare berharap kunjungan ini menjadi langkah awal menuju implementasi penuh MoU sekaligus membuka peluang investasi lebih luas di sektor energi terbarukan. Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari upaya Parepare dalam menciptakan kota yang bersih, efisien, dan berorientasi pada masa depan. (adv)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

DPRD Minta PPPK Parepare Secepatnya Diangkat, Komisi I Siap Kawal Nasib Mereka di DPR RI

4 Desember 2025 - 16:03 WITA

Pemkot Parepare Raih Status Kota Sehat Tingkat Provinsi Sulsel

20 November 2025 - 15:23 WITA

Dialog FKUB dan Kesbangpol Komitmen Penguatan Sinergi

19 November 2025 - 15:41 WITA

Tasming Hamid Minta Proyek Jalan Dikerjakan Sesuai Standar

16 November 2025 - 16:45 WITA

Wali Kota Parepare Ikuti Rakor Nasional Revitalisasi Pendidikan di Jakarta

13 November 2025 - 17:51 WITA

Pemkot Parepare Serahkan RAPBD 2026 untuk Dibahas DPRD

13 November 2025 - 16:48 WITA

Trending di Parepare