Menu

Mode Gelap
HUT NasDem ke-14, Ketua DPRD Sidrap Ajak Kader Tebar Kepedulian Sosialisasi Pencegahan Narkoba, BNNK Sidrap Gandeng Elemen Masyarakat Bupati SAR: 6 Bulan, 9 ‘Pekerjaan Rumah’ Camat harus Selesai Ini Daftar 48 Pejabat dan ASN Sidrap yang Dilantik Lantik Pejabat di Pasar, SAR: Esensinya, harus Paham Kondisi Lapangan

Fokus · 16 Mei 2025 10:43 WITA ·

Acara Perpisahan MTsN 1 Sidrap Disorot, Diduga Jadi Lahan Bisnis Berkedok Penamatan


 Acara Perpisahan MTsN 1 Sidrap Disorot, Diduga Jadi Lahan Bisnis Berkedok Penamatan Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Acara perpisahan siswa kelas IX di MTsN 1 Sidrap menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan bahwa kegiatan tersebut dijadikan lahan bisnis berkedok penamatan siswa.

Salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa setiap siswa diminta membayar Rp750 ribu untuk kegiatan perpisahan yang awalnya direncanakan disertai dengan agenda rekreasi.

Namun, setelah adanya larangan kegiatan rekreasi dari Kementerian Agama, biaya tersebut diturunkan menjadi Rp400 ribu, dan selisih sebesar Rp350 ribu dijanjikan akan dikembalikan.

“Sampai sekarang uang kelebihan itu belum saya terima. Padahal sudah disetor Rp750 ribu,” ujar orang tua siswa, Jumat (16/5/2025).

Ia juga mempertanyakan besarnya anggaran yang tetap dikenakan meskipun kegiatan perpisahan hanya berlangsung dalam bentuk silaturahmi antara guru dan orang tua siswa di lingkungan sekolah.

Dengan jumlah siswa yang mencapai ratusan dari tujuh kelas, dana yang terkumpul diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Jumlah itu belum termasuk biaya pribadi siswa seperti pembelian seragam batik.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala MTsN 1 Sidrap, Nasir, belum memberikan klarifikasi resmi terkait hal tersebut.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sidrap, Muhammad Idris Usman, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak sekolah.

Idris menegaskan bahwa kegiatan rekreasi memang dilarang, dan sekolah hanya diperbolehkan menggelar acara syukuran sederhana di dalam lingkungan sekolah.

“Soal pembayaran, menurut pihak sekolah itu atas kesepakatan orang tua siswa. Tidak ada paksaan,” ujar Idris.

Lanjut Idris juga memastikan bahwa uang kelebihan akibat pembatalan agenda rekreasi akan dikembalikan kepada orang tua siswa.

Meski demikian, sejumlah orang tua berharap proses pengembalian dana dilakukan secara transparan dan segera, guna mencegah munculnya ketidakpercayaan yang lebih luas terhadap pihak sekolah. (asp)

Artikel ini telah dibaca 138 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Syaharuddin Alrif: Wisuda Awal Pengabdian, 553 Alumni UMS Rappang Siap Berkontribusi

13 Desember 2025 - 13:50 WITA

Bupati Syaharuddin Apresiasi Semangat Kades Sidrap di Jambore Provinsi 2025

12 Desember 2025 - 20:49 WITA

Diduga Usai Berhubungan Badan, Pria Asal Rappang Meninggal di Kamar Kost

12 Desember 2025 - 16:42 WITA

Tiga Petenis Muda Sidrap Sabet Gelar di Kejuaraan Nasional Tenis Makassar

12 Desember 2025 - 15:42 WITA

Enam Pejabat Eselon II Dilantik, Pemkab Sidrap Tekankan Profesionalitas dan Integritas

12 Desember 2025 - 12:01 WITA

Wabup Nurkanaah Tinjau Skrining Dini Kanker Serviks di Kadidi dan Mario

11 Desember 2025 - 23:09 WITA

Trending di Event