AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Musibah kebakaran hebat yang meluluhlantakkan rumah sekaligus tempat usaha tak mematahkan semangat Wa Lanto, owner CV Keysia ICE. Tiga bulan pascakebakaran, usaha produksi es kristal yang sempat lumpuh total itu kini kembali bangkit dan beroperasi seperti sediakala, bahkan dengan kapasitas dan kualitas produksi yang lebih baik dari sebelumnya.
CV Keysia ICE yang bergerak di bidang produksi es kristal di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) perlahan kembali menemukan denyut kehidupannya. Dari puing-puing sisa kebakaran, Wa Lanto memilih bangkit, menata ulang usaha, dan menatap masa depan dengan penuh optimisme.
“Awalnya sangat berat. Semua habis terbakar, rumah dan usaha. Tapi saya percaya, selama masih ada kemauan, usaha bisa dibangun kembali,” ujar Wa Lanto saat ditemui di lokasi produksi es kristal, Sidrap, Senin.
Kebangkitan CV Keysia ICE tak lepas dari dukungan PT Samui Busur Sukses, perusahaan pemasok mesin es kristal yang memiliki workshop di Bekasi. PT Samui Busur Sukses memberikan dukungan penuh dengan menggantikan mesin es kristal baru serta beberapa peralatan produksi yang rusak akibat kebakaran, disertai garansi perbaikan 100 persen pascakejadian.
Direktur PT Samui Busur Sukses menegaskan bahwa kerugian yang dialami CV Keysia ICE bukan merupakan tanggung jawab perusahaan secara kontraktual. Namun, sebagai pemilik merek mesin es Samui, pihaknya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membantu mitra usaha bangkit kembali.
“Kerugian yang dihadapi CV Keysia bukan tanggung jawab kami. Namun kami ingin memberikan support penuh agar CV Keysia ICE bisa kembali beroperasi. Karena itu kami menggantikan mesin dengan unit baru dan membantu pengadaan beberapa peralatan produksi pascakebakaran,” ujarnya.
Dengan mesin baru yang lebih modern dan sistem produksi yang ditata ulang, CV Keysia ICE kini mampu memproduksi es kristal dengan kualitas lebih jernih, higienis, dan berdaya saing tinggi. Saat ini, kapasitas produksi mencapai 5 ton per hari atau sekitar 500 kantong es kristal per hari, meningkat dibandingkan sebelum kebakaran.
Tak hanya dukungan teknis, kebangkitan CV Keysia ICE juga tak lepas dari peran Pa Suriadi Ngate, yang bertindak sebagai konsultan usaha. Pa Suriadi dikenal sebagai pengusaha kuliner sekaligus Owner Coto Yoko, yang turut memberikan pendampingan manajerial dan strategi pengembangan usaha.
Hasilnya, kepercayaan pelanggan kembali tumbuh. Permintaan es kristal dari berbagai sektor usaha, mulai dari pedagang ikan, rumah makan, hingga kebutuhan hajatan masyarakat, kembali mengalir deras.
“Alhamdulillah sekarang malah laku keras. Produksi lebih banyak, kualitas juga lebih bagus. Ini menjadi semangat baru bagi kami,” ungkap Wa Lanto dengan penuh rasa syukur.
Kebangkitan CV Keysia ICE menjadi bukti bahwa musibah bukanlah akhir dari segalanya. Dengan keteguhan hati, kerja keras, serta dukungan mitra dan lingkungan sekitar, usaha yang sempat terpuruk mampu bangkit dan tumbuh lebih kuat.
Kisah Wa Lanto dan CV Keysia ICE menjadi inspirasi bahwa dari abu kebakaran, selalu ada harapan untuk kembali menyala dan berjaya.

















