Menu

Mode Gelap
Miris, Mentan Ungkap Mafia Pupuk di Kementan Ini Penyebab Tertundanya Pelantikan 14 Bupati dan Wakil Bupati Terpilih di Sulsel Irigasi jadi Faktor Utama Petani Sidrap Tingkatkan Produktivitas Pertanian Sidrap Terima Dana Rp539 Juta untuk Penanganan Bencana Hidrometeorologi Danrem 141/Toddopuli, Brigjen TNI S. Hartono Kunjungi Peternakan Cahaya Mario Grup

Kesehatan · 24 Jul 2024 11:08 WIB ·

Dinkes Sidrap Gencar Fogging, Atasi Lonjakan Kasus DBD


 Dinkes Sidrap Gencar Fogging, Atasi Lonjakan Kasus DBD Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Dalam upaya pencegahan dan penanganan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sidrap, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidrap melakukan fogging di beberapa wilayah yang dianggap rentan.

Fogging dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Warga di wilayah Kanyuara, Kecamatan Watang Sidenreng, tampak antusias dan menunjukkan tempat-tempat yang dicurigai menjadi sarang nyamuk di lingkungan mereka.

Kepala Dinkes Sidrap, Mahmuddin, menjelaskan bahwa fogging merupakan salah satu upaya untuk menekan penyebaran DBD. Namun, ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah DBD dengan menerapkan gerakan 3M plus.

“Fogging hanya sebagai langkah terakhir setelah upaya pencegahan sebelumnya. Yang paling penting adalah masyarakat aktif melakukan 3M plus, yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan menimbun sampah,” ujar Mahmuddin, Rabu (24/7/2024).

Mahmuddin juga menambahkan bahwa selain 3M plus, masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan lainnya seperti memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu saat tidur, dan menyemprot dengan insektisida.

Data Dinkes Sidrap mencatat, jumlah penderita DBD di Kabupaten Sidrap dari Januari hingga Juli 2024 mencapai 300 orang, dengan dua orang di antaranya meninggal dunia. Peningkatan kasus DBD ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang pencegahan penyebaran virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti.

“Masyarakat perlu edukasi tentang bagaimana pencegahannya dengan melakukan gerakan 3M. Fogging itu langkah terakhir yang dilakukan setelah upaya pencegahan sebelumnya,” papar Mahmuddin.

Dinkes Sidrap telah melakukan upaya preventif dan promotif Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) berupa pemberian bubuk abate, edukasi pencegahan, dan fogging fokus atas hasil penyeledikan epidemiologi.

Mahmuddin juga menghimbau masyarakat untuk segera mengunjungi Puskesmas jika mengalami gejala-gejala DBD. “Jika terserang penyakit ini, saat itu juga segera mengunjungi Puskesmas untuk mendapatkan tindakan pengobatan. Dan alhamdulillah, dari 300 kasus DBD yang ada, semuanya sudah tertangani. Untuk pasien yang meninggal dunia, disebabkan karena terlambat datang ke Puskesmas atau rumah sakit sehingga terjadi keterlambatan penanganan,” pungkasnya. (asp)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dari Satelit hingga Bioteknologi, UMS Rappang Buka Wawasan Siswa tentang Pertanian Canggih

5 Februari 2025 - 01:24 WIB

Prodi Agribisnis UMS Rappang Dorong Petani Sidrap Jadi Pelaku Usaha Mandiri

5 Februari 2025 - 00:58 WIB

Edukasi Kedaulatan Pangan: Dosen Agroteknologi UMS Rappang Sasar SMA dan SMK di Sidrap

4 Februari 2025 - 07:27 WIB

Bupati Sidrap Terpilih Hadiri Peringatan Isra Mi’raj di Ponpes DDI As Salman

4 Februari 2025 - 07:11 WIB

Sidak, Idham Kadir Cek Disiplin ASN di Sekretaiat Daerah

4 Februari 2025 - 06:29 WIB

Agribisnis Store UMS Rappang: Wadah Mahasiswa Jadi Pengusaha Muda di Sektor Pertanian

3 Februari 2025 - 09:56 WIB

Trending di Bisnis