MAKASSAR, AJATAPPARENG.ONLINE, – Seorang pengusaha yang bergerak di bidang jasa konsultan, Rizal Hamid, melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sulsel dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang dialami di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).
Naas, kejadian penganiayaan yang dialami Rizal Hamid terjadi di Kompleks Kantor Bupati Sidrap, Rabu (21/7/2021) siang.
Laporan kejadian ini, berdasarkan laporan polisi nomor: LP/B/204/VII/2021/SPKT/POLDA SULSEL pada Rabu (21/7/2021) malam, yang ditandatangani Kepala Siaga SPKT III Bripka Jauhary PR. Yaitu, perkara tindak pidana kekerasan terhadap orang yang dilakukan secara bersama-sama.
Dilanzir dari media pluz.id, Rizal Hamid mengatakan, penganiayaan ini, dialami saat datang hendak menghadiri undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya terhadap seleksi paket Jasa Konsultan Pengawas Kegiatan Kontraktual Penunjang SMP di Ruang Rapat Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap yang terletak di lantai III Kantor Bupati Sidrap.
“Saat hendak naik ke lantai III itulah saya langsung dicegat, diminta tidak usah menghadiri undangan ini (undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya terhadap seleksi paket). Namun, karena saya harus menghadiri undangan itu, saya tetap tetap hendak naik ke lantai III, tiba-tiba ada dua orang yang memegang tangan saya, ada juga beberapa orang yang langsung memukul dan menendang saya. Kira-kira kurang lebih sepuluh orang yang melakukan penganiayaan dan pemukulan ini,” ujar Rizal Hamid sambil memperlihatkan benjolan di kepalanya akibat pukulan yang dialami.
Rizal Hamid mengaku, tetap ingin menghadiri undangan itu, walau dicegat di tangga naik demi menjaga nama baik perusahaannya.
“Kalau saya tidak hadiri undangan ini, maka perusahaan kami akan di-black list, ini bisa merusak nama baik perusahaan kami,” jelasnya.
Upayanya ingin menghadiri undangan itu pun dilakukan dengan meminta pengawalan pengamanan dengan melapor ke Pos Pengamanan Kantor Bupati Sidrap.
“Namun, petugas Satpol PP yang ada di pos pengamanan mengaku bukan kewenangannya. Setelah, itu ada yang mendatangi saya memaksa saya pulang saja,” bebernya.
“Setelah saya pulang pun, masih ada yang mengejar saya dan berteriak tidak perlu kamu cari makan di sini, silahkan di tempat lain sambil memukul-mukul mobil saya. Akhirnya, saya tidak sempat menghadiri undangan klarifikasi negosiasi,” tambahnya.
Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Ikatan Nasional Konsultasi Indonesia (Inkindo) Sulsel, Satriya Madjid, menyesalkan kekerasan yang dialami anggota Inkindo Sulsel tersebut.
“Kami sangat sayangkan kejadian pemukulan dan pengeroyokan yang dialami anggota kami. Apalagi, kaitannya dengan proses lelang dan terjadi di lingkungan Kantor Bupati Sidrap. Kami serahkan sepenuhnya masalah ini ke proses hukum dalam hal ini Polda Sulsel ” terangnya.
“Ini merupakan kejadian kekerasan pertama yang dialami konsultan di Sulsel,” tambah Satriya Madjid didampingi Sekretaris Inkindo Sulsel Ashshiddiq saat menemani Rizal Hamid melaporkan ke SPKT Polda Sulsel. (*)