AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – Mahasiswa Semester VII Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) sukses membangun greenhouse hidroponik sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam skema proyek independen.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam teknologi pertanian modern serta mendorong sistem pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Greenhouse hidroponik ini dirancang dan dibangun secara mandiri oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen serta kolaborasi bersama praktisi pertanian.
Berlokasi di area kampus, fasilitas ini menjadi laboratorium lapangan untuk praktik budidaya tanaman sayuran tanpa tanah.
Dalam implementasinya, mahasiswa menerapkan berbagai teknik hidroponik, seperti sistem Nutrient Film Technique (NFT) dan wick system, yang digunakan untuk menanam sayuran berdaun hijau seperti selada, seledri, dan sawi/pakchoy.
Salah satu mahasiswa peserta proyek menyampaikan bahwa program ini memberikan pengalaman nyata dalam perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan sistem hidroponik.
“Kami belajar tidak hanya dari sisi teori tetapi juga praktik langsung dalam membangun dan mengoperasikan greenhouse ini. Selain itu, kami juga mempelajari manajemen nutrisi tanaman, pengendalian hama, serta strategi pemasaran hasil panen,” ujarnya.
Dosen pembimbing, Trisnawaty AR., SP., M.Si, yang juga merupakan Ketua Program Studi Agroteknologi, mengapresiasi kerja keras mahasiswa dalam menyelesaikan proyek ini. Menurutnya, greenhouse hidroponik ini dapat menjadi model pembelajaran bagi mahasiswa lain serta menjadi inspirasi bagi petani lokal yang ingin beralih ke sistem pertanian modern.
“Proyek ini membuktikan bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam pengembangan teknologi pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif,” ungkapnya.
Selain sebagai sarana pembelajaran, greenhouse hidroponik ini direncanakan untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai unit usaha berbasis pertanian kampus.
Hasil panen dari sistem hidroponik ini nantinya akan dipasarkan ke masyarakat sekitar maupun digunakan sebagai bahan penelitian bagi mahasiswa yang tertarik mendalami hidroponik lebih lanjut.
Sebagai bagian dari program MBKM, proyek ini juga diakui dalam rekognisi mata kuliah, sehingga mahasiswa yang terlibat dapat memperoleh konversi SKS sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah mereka peroleh.
Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis tetapi juga manfaat akademik yang nyata.
Melalui program ini, diharapkan mahasiswa Agroteknologi UMS Rappang dapat terus berinovasi dan mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari ke dalam dunia nyata, sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan akademik dan masyarakat luas. (asp)