Menu

Mode Gelap
Diam-diam Bikin Bangga, Siswa SMKN 1 Sidrap Unjuk Gigi di Lomba LKS Kategori IT Networking Kepala BNK Sidrap: Peran Media Dukung P4GN Sangat Penting Akhir Juni, Delapan Sekolah Rakyat Ditarget Beroperasi di Sulsel, Termasuk Sidrap dan Wajo ‘BOS’ Passobis yang Vonis 5 Tahun Ternyata Masih DPO Makin Berani, Pelaku Penipuan Catut Nama Pejabat TNI di Sidrap

Kriminal · 27 Apr 2025 00:56 WIB ·

Kampus Tercoreng! Komnas RI Kecam Dosen Pelaku Asusila di Unisan Sidrap


 Kampus Tercoreng! Komnas RI Kecam Dosen Pelaku Asusila di Unisan Sidrap Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Republik Indonesia (RI) mengecam keras dugaan tindakan asusila yang terjadi di lingkungan Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (Unisan) Sidrap.

Komisioner Komnas Perempuan, Daden Sukendar, dalam keterangannya pada Sabtu malam, 26 April 2025, menyampaikan bahwa pihaknya, meskipun belum menerima laporan resmi terkait kasus tersebut, tetap mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di mana pun terjadi.

“Komnas Perempuan sangat mengecam hal tersebut. Terlebih jika tindakan itu terjadi di ruang publik oleh pihak yang seharusnya menjadi pelindung perempuan di sekitarnya,” tegas Daden.

Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dan keteladanan di dunia pendidikan. Menurutnya, kampus harus menjadi ruang aman bagi semua pihak, bukan malah menjadi tempat terjadinya kekerasan terhadap perempuan.

Kasus ini mencuat setelah seorang dosen perempuan berinisial LS melaporkan dugaan pemerkosaan ke Mapolres Sidrap. Terlapor dalam kasus tersebut adalah MJ, seorang dosen yang juga mengajar di kampus yang sama.

Sebagai respons atas kasus ini, pihak Unisan Sidrap telah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan kedua dosen dari seluruh aktivitas akademik untuk menjaga netralitas selama proses hukum berlangsung.

Rektor Unisan Sidrap, Dr. Darnawati, menegaskan komitmen institusinya dalam menegakkan disiplin dan aturan.

“Kalau nantinya terbukti bersalah, sanksi terberat adalah pemberhentian tidak dengan hormat,” ujar Darnawati.

Komnas Perempuan juga mendesak agar proses hukum terhadap kasus ini berjalan dengan transparan dan adil. Selain itu, mereka mendorong agar kejadian ini menjadi momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap perempuan, khususnya di lingkungan pendidikan. (asp)

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Wabup Sidrap Pimpin Upacara Kehormatan untuk Almarhum Sekretaris DPRD

13 Juni 2025 - 15:18 WIB

Bawa Sabu, Dua Pengunjung Perempuan Asal Makassar Diamankan Saat Kedatangan Jemaah Haji di Pinrang

13 Juni 2025 - 13:39 WIB

Polres Pinrang Musnahkan 1.297 Botol Miras Hasil Operasi Pekat Lipu 2025

13 Juni 2025 - 08:03 WIB

Mahasiswa Agribisnis UMS Rappang Tuntaskan Magang di PT Bulog Sidrap

13 Juni 2025 - 05:27 WIB

Mahasiswa Agribisnis UMS Rappang Raih Pengalaman Praktis di PT Azas Mulya Parepare

13 Juni 2025 - 04:31 WIB

Akses Jalan Tertimbun Longsor di Suppirang Kembali Dibuka, Warga Apresiasi Respons Cepat Pemkab Pinrang

13 Juni 2025 - 01:48 WIB

Trending di Ajatappareng