AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Kabupaten Sidrap, tengah menghadapi peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Data yang dihimpun hingga Juli 2024 menunjukkan angka penderita mencapai 300 orang, dengan dua di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Sidrap, Mahmuddin, menjelaskan bahwa peningkatan kasus ini terjadi secara bertahap sejak Januari hingga Juli 2024.
“Jumlah tersebut merupakan akumulasi selama tujuh bulan dan tersebar di 11 kecamatan,” jelasnya.
Mahmuddin menegaskan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pencegahan DBD menjadi faktor utama di balik peningkatan kasus.
“Masyarakat perlu memahami pentingnya gerakan 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup) sebagai langkah utama pencegahan,” tegasnya.
Menurutnya, Dinas Kesehatan telah berupaya melakukan pencegahan dengan program Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui pemberian bubuk abate, edukasi, dan fogging terfokus.
“Namun, upaya ini tidak akan efektif tanpa partisipasi aktif masyarakat. Budaya hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar sangat penting,” imbau Mahmuddin.
Dinas Kesehatan juga melakukan Penyeledikan Epidemiologi (PE) setiap kali ditemukan kasus baru. Mahmuddin menekankan pentingnya penanganan dini bagi penderita DBD.
“Segera kunjungi Puskesmas jika mengalami gejala DBD. Keterlambatan penanganan dapat berakibat fatal,” pungkasnya. (asp)