Menu

Mode Gelap
32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel Polres Enrekang Pantau Lokasi Debat Terbuka Paslon Cabup dan Cawabup Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas

Kabar Utama · 4 Mei 2019 13:57 WITA ·

Kerugian Akibat Banjir di Enrekang Capai Rp32 Miliar


 Kerugian Akibat Banjir di Enrekang Capai Rp32 Miliar Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Enrekang merilis data penilaian kerusakan dan kerugian sementara pasca bencana banjir bandang, yang terjadi di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Enrekang dan kecamatan Cendana, yang terjadi pada Senin (29/4) lalu. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp31.520.595.000.

Kerugian tersebut mencakup sektor ekonomi sebesar Rp794.470.000, sektor perumahan sebesar Rp29.796.125.000 dan sektor infrastruktur Rp930 juta.

Sektor perumahan mengalami kerugian yang paling banyak. Ini karena salah satu titik yang diterjang banjir bandang adalah perumahan Kukku yang ada di Kelurahan Lewaja. Disini, sebanyak 350 unit rumah terendam, dan dihuni 150 kepala keluarga.

Hampir sebagian besar perabot rumah mengalami kerusakan, seperti barang elektornik yaitu TV , Kulkas, mesin cuci, dispenser dan rice cooker. Termasuk juga kursi, meja, lemari, tempat tidur serta alat transportasi seperti mobil dan motor. Mobil sebanyak 30 unit yang rusak, dan motor 135 unit. Bahkan, dua rumah mengalami rusak parah.

Sementara, kerusakan di sektor ekonomi meliputi pertanian, perkebunan dan perdagangan. Sektor pertanian dan perkebunan kerugian mencapai Rp35 juta.

Ratusan hektar lahan perkebunan dan persawahan terendam banjir di Kecamatan Enrekang maupun di Kecamatan Cendana sehingga mengalami gagal panen. Beberapa jenis tanaman yang gagal panen, antara lain jagung, padi, kakao dan sayur-sayuran. Sementara, sektor perdagangan kerugian mencapai Rp759.470.000.

Untuk sektor infrastruktur, kerusakan lebih pada fasilitas transportasi, seperti jalan dan jembatan. Paling parah adalah putusnya jembatan yang ada di Desa Tungka.

Diketahui, curah hujan yang tinggi selama tiga hari di Kabupaten Enrekang, mengakibatkan sungai Saddang dan sungai Mata Allo meluap pada Senin (29/4) dini hari, sekitar pukul 03.00 Wita.

Akibatnya, air sungai merendam wilayah perkotaan dan lima desa di kecamatan Cendana.

“Data ini baru rekapitulasi sementara. Belum termasuk kerugian bencana longsor dan keretakan tanah yang terjadi di Desa Kadinge Kecamatan Baraka dan Desa Potokullin Kecamatan Potokullin,” kata Kasi Pencegahan, Eka Pebryanzah.

“Di desa Kadinge, sebanyak 42 rumah yang kolom rumahnya mengalami keretakan. Sementara, 16 rumah di desa Potokullin juga mengalami keretakan tanah di kolom rumahnya,” lanjut Eka Pebryanzah.

Lanjut Eka, jalan yang menghubungkan Kecamatan Baraka dan Kecamatan Bungin tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, karena jalan tersebut amblas. Ratusan kepala keluarga saat ini memilih mengungsi karena rumah mereka sudah tidak dapat ditinggali. (spa/ajp)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

32 Legislator Sidrap dari Partai Pengusung ‘Andalan Hati’ Bertemu Bahas Pilgub Sulsel

22 Oktober 2024 - 15:55 WITA

Ditres Narkoba Polda Sulsel Gagalkan Peredaran Narkoba di Pinrang

2 September 2024 - 15:47 WITA

Partai Non Parlemen Gabung di Koalisi,  Pasangan BLB Optimis Menang di Pilkada Pinrang

26 Agustus 2024 - 23:20 WITA

Anak Jalanan mulai Resahkan Pedagang di  Lapangan Lasinrang Park Pinrang

16 Juli 2024 - 21:16 WITA

NasDem Paketkan ASS – Fatmawati Rusdi di Pilgub 2024

26 Mei 2024 - 18:47 WITA

NasDem Bakal Usung Paket Irwan Hamid – Sudirman Bungi di Pilkada Pinrang

19 Mei 2024 - 19:28 WITA

Trending di Ajatappareng

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.