Menu

Mode Gelap
Penguatan Kader Posyandu, Dosen ITKes Muhammadiyah Kenalkan Aplikasi “Balitaku Sehat” Musda VI PKS Sidrap, Kembali Pilih Ali Hafid jadi Ketua ‘Patroli Senyap’ Ala Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif Gantikan Ahmad Sahroni, RMS Jabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI Hari Pelanggan Nasional, Bank Sulselbar Bagikan Uangta’ Card ke Nasabah

Fokus · 9 Sep 2025 07:14 WITA ·

Krisis Solar di Sidrap, Petani Terancam Gagal Panen dan Sopir Truk Hentikan Operasi


 Krisis Solar di Sidrap, Petani Terancam Gagal Panen dan Sopir Truk Hentikan Operasi Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dilanda krisis solar bersubsidi sejak sepekan terakhir.

Dampaknya meluas, mulai dari terhambatnya panen padi, sopir truk logistik menunda perjalanan, hingga aktivitas ekonomi di daerah lumbung beras Sulawesi Selatan ini melambat drastis.

Hampir semua SPBU di 10 kecamatan Sidrap mengalami kekosongan stok solar. Antrean panjang kendaraan menjadi pemandangan sehari-hari, bahkan sebagian sopir rela bermalam di mobil.

“Kadang sampai tiga hari baru dapat jatah beberapa liter,” keluh Lukman, sopir logistik, Senin (8/9/2025).

Kondisi ini semakin memprihatinkan karena terjadi di puncak musim panen. Petani mengaku kesulitan mengoperasikan mesin perontok padi dan pompa air. Abdul Rahman, petani di Watang Sidenreng, mengatakan panen terancam gagal.

“Sawah sudah waktunya panen, tapi mesin tak bisa jalan tanpa solar,” ujarnya.

Dari penelusuran media, krisis berawal dari pembatasan suplai Pertamina. Biasanya tiap SPBU menerima 8–10 ton solar per hari, kini hanya beberapa ton saja dan distribusinya tidak menentu. Akibatnya, petani terpaksa membeli solar dari pengecer dengan harga dua kali lipat.

Menanggapi keluhan masyarakat, Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif menegaskan pemerintah daerah akan segera berkoordinasi dengan Pertamina.

“Pasokan solar harus segera dinormalkan, terutama untuk kebutuhan petani dan transportasi logistik,” tegasnya.

Syaharuddin juga mengingatkan bahwa kelangkaan solar bukan sekadar masalah energi, melainkan ancaman bagi stabilitas pangan nasional.

Sidrap ditargetkan menyumbang 1 juta ton gabah per tahun dalam program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.

Pemkab Sidrap dijadwalkan menggelar rapat darurat bersama Pertamina, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, serta pengelola SPBU.

Tujuannya untuk menormalkan distribusi solar, menjamin kebutuhan petani di musim panen, dan menjaga kelancaran rantai logistik.

Warga berharap langkah cepat Pemkab benar-benar direspons Pertamina agar roda ekonomi Sidrap kembali berjalan normal.

“Kalau pasokan solar normal, kami bisa panen tepat waktu dan kirim gabah keluar daerah,” ujar Abdullah, petani di Watang Pulu. (asp)

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Respon Cepat Pertamina Redam Keresahan Warga Sidrap soal Solar

9 September 2025 - 19:02 WITA

Maulid Moderasi Digelar di Sidrap, Libatkan Tokoh Agama Hindu Tolotang

9 September 2025 - 18:11 WITA

Nurkanaah: Sidrap Siap Pasok Beras untuk Tarakan

9 September 2025 - 14:56 WITA

Dinas Kesehatan Sidrap Dorong Pelayanan Kesehatan Merata Lewat Posyandu Terpadu

9 September 2025 - 11:48 WITA

Penguatan Kader Posyandu, Dosen ITKes Muhammadiyah Kenalkan Aplikasi “Balitaku Sehat”

9 September 2025 - 11:28 WITA

SMAN 11 Sidrap Hadirkan Suasana Adem dan Nyaman untuk Belajar

9 September 2025 - 08:32 WITA

Trending di Fokus