Menu

Mode Gelap
HST Pool and Cafe, Destinasi Olahraga Biliar dan Hiburan Baru di Sidrap 2 Rumah Ludes Terbakar di Parepare Hari Kesaktian Pancasila di BPN Sidrap, Penuh Hikmah, Tertib dan Semangat Nasionalisme 7 Dusun di Leppangeng Sidrap Terisolir Akibat Longsor Boyong 13 Atlet ke Jeneponto, Percasi Sidrap Siap Ukir Prestasi

Fokus · 9 Sep 2025 07:14 WITA ·

Krisis Solar di Sidrap, Petani Terancam Gagal Panen dan Sopir Truk Hentikan Operasi


 Krisis Solar di Sidrap, Petani Terancam Gagal Panen dan Sopir Truk Hentikan Operasi Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dilanda krisis solar bersubsidi sejak sepekan terakhir.

Dampaknya meluas, mulai dari terhambatnya panen padi, sopir truk logistik menunda perjalanan, hingga aktivitas ekonomi di daerah lumbung beras Sulawesi Selatan ini melambat drastis.

Hampir semua SPBU di 10 kecamatan Sidrap mengalami kekosongan stok solar. Antrean panjang kendaraan menjadi pemandangan sehari-hari, bahkan sebagian sopir rela bermalam di mobil.

“Kadang sampai tiga hari baru dapat jatah beberapa liter,” keluh Lukman, sopir logistik, Senin (8/9/2025).

Kondisi ini semakin memprihatinkan karena terjadi di puncak musim panen. Petani mengaku kesulitan mengoperasikan mesin perontok padi dan pompa air. Abdul Rahman, petani di Watang Sidenreng, mengatakan panen terancam gagal.

“Sawah sudah waktunya panen, tapi mesin tak bisa jalan tanpa solar,” ujarnya.

Dari penelusuran media, krisis berawal dari pembatasan suplai Pertamina. Biasanya tiap SPBU menerima 8–10 ton solar per hari, kini hanya beberapa ton saja dan distribusinya tidak menentu. Akibatnya, petani terpaksa membeli solar dari pengecer dengan harga dua kali lipat.

Menanggapi keluhan masyarakat, Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif menegaskan pemerintah daerah akan segera berkoordinasi dengan Pertamina.

“Pasokan solar harus segera dinormalkan, terutama untuk kebutuhan petani dan transportasi logistik,” tegasnya.

Syaharuddin juga mengingatkan bahwa kelangkaan solar bukan sekadar masalah energi, melainkan ancaman bagi stabilitas pangan nasional.

Sidrap ditargetkan menyumbang 1 juta ton gabah per tahun dalam program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.

Pemkab Sidrap dijadwalkan menggelar rapat darurat bersama Pertamina, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, serta pengelola SPBU.

Tujuannya untuk menormalkan distribusi solar, menjamin kebutuhan petani di musim panen, dan menjaga kelancaran rantai logistik.

Warga berharap langkah cepat Pemkab benar-benar direspons Pertamina agar roda ekonomi Sidrap kembali berjalan normal.

“Kalau pasokan solar normal, kami bisa panen tepat waktu dan kirim gabah keluar daerah,” ujar Abdullah, petani di Watang Pulu. (asp)

Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar Kembali Masuk Jajaran Menteri Berkinerja Terbaik

6 Oktober 2025 - 12:21 WITA

Lewat Kangen Gathering, Warga Sidrap Diajak Hidup Sehat dan Sejahtera

5 Oktober 2025 - 19:23 WITA

ISNU Sidrap Gelar Seminar Nasional Tekankan Pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta

5 Oktober 2025 - 13:16 WITA

Patroli Blue Light Polsek Panca Lautang Jaga Kamtibmas Tetap Kondusif di Malam Hari

5 Oktober 2025 - 08:51 WITA

Ketua SMSI Sidrap Kecam Oknum Wartawan Abal-Abal yang Ancam Lembaga di Daerah

4 Oktober 2025 - 23:12 WITA

Ketua JMSI Sidrap, Meminta-minta itu Bukan Perilaku Wartawan

4 Oktober 2025 - 20:14 WITA

Trending di Fokus