AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Empat pasang terjaring razia aparat gabungan dari TNI, POLRI dan Satpol pp. Pasangan bukan muhrim tersebut terpergok saat tidur sekamar di salah sebuah Wisma yang ada di jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Minggu (11/3/2018).
Empat pasangan yang bukan suami-istri itu, langsung digelandang ke Markas Satpol pp. Diketahui ke empat pasangan bukan suami istri tersebut Mereka rata-rata warga luar kota.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Parepare Syafruddin, usai melaksanakan operasi gabungan tersebut.
“Operasi gabungan, Satpol PP, TNI-Polri, kami berhasil mengamankan empat pasang yang bukan suami istri rata-rata mereka dari luar daerah, bukan warga parepare,” ungkapnya.
Syafruddin,menambahkan, keempatnya akan didata dan dibuatkan surat perjanjian. Serta melakukan pemanggilan kepada orangtua masing-masing pasangan tersebut.
“Mereka baru bisa pulang jika masing-masing pasangan orang tuanya datang menjemputnya, dan dihadapan orang tua mereka kita buatkan perjanjian, itu sebagi efek jera bagi mereka,” ungkapnya.
Selain itu kata Syafruddin yang akrab disapa Pallung. Operasi gabungan kali ini tidak hanya menyasar kos-kosan dan penginapan, tapi juga akan merazia kafe remang-remang yang juga kerap meresahkan warga,” katanya.
Sementara itu Kapolsek Soreang AKP I Komang mengatakan malam ini sejumlah cafe sudah tidak beroperasi lagi, Setelah kita melakukan operasi di cafe-cafe maupun kost-kostan dan malam ini hasilnya nihil.
Ini khusus di wilayah Soreang sendiri, namun tidak menutup kemungkinan kita disini sudah aman tetapi kami tetap akan melakukan pengecekan setiap malam di cafe-cafe tersebut.
Selain merazia kos-kosan dan penginapan, kita juga akan melakukan operasi di sejumlah kafe remang-remang bersama Satpol-PP malam ini di fokus kan di kecamatan Soreang yang akan ditertibkan utamanya penjualan minuman keras teradisional jenis Ballo.
Jika kita dapati masih ada yang beroperasi kami bersama Satpol-PP akan memberikan sangsi tegas kepada pemilik cafe. yaitu cafenya kita tutup alias kita bongkar,” pungkasnya (dir/ajp)