Menu

Mode Gelap
HUT NasDem ke-14, Ketua DPRD Sidrap Ajak Kader Tebar Kepedulian Sosialisasi Pencegahan Narkoba, BNNK Sidrap Gandeng Elemen Masyarakat Bupati SAR: 6 Bulan, 9 ‘Pekerjaan Rumah’ Camat harus Selesai Ini Daftar 48 Pejabat dan ASN Sidrap yang Dilantik Lantik Pejabat di Pasar, SAR: Esensinya, harus Paham Kondisi Lapangan

Eksklusif · 4 Agu 2025 12:23 WITA ·

Mahasiswa KKN-PMM UMS Rappang Kenalkan Inovasi Demplot Kandang Maggot di Desa Kulo


 Mahasiswa KKN-PMM UMS Rappang Kenalkan Inovasi Demplot Kandang Maggot di Desa Kulo Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Mahasiswa KKN-PMM Universitas Muhammadiyah Sidrap (UMS Rappang) menghadirkan terobosan inovatif melalui kegiatan “Demplot Kandang Maggot” yang digelar pada Minggu, 27 Juli 2025, di kediaman Bapak Supriadi (Alle’ Limpoe), Desa Kulo, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang.

Kegiatan ini dipandu oleh Aldhy Iskandar, mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, dan merupakan bagian dari program yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Tahun Anggaran 2025.

Demplot kandang maggot ini mengangkat larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi ramah lingkungan dan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan ikan. Maggot dikenal kaya akan protein (30–50%) dan menjadi alternatif strategis dalam menunjang produktivitas di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Dalam sosialisasi ini, masyarakat mendapatkan edukasi komprehensif mengenai teknik budidaya maggot, mulai dari persiapan kandang, pembibitan, perawatan, hingga teknik panen. Metode yang dikenalkan tidak hanya hemat biaya, tetapi juga mudah diterapkan oleh masyarakat pedesaan.

“Teknologi budidaya maggot ini tidak hanya membantu penyediaan pakan ternak secara mandiri, tetapi juga membantu pengelolaan limbah organik rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan,” jelas Aldhy dalam presentasinya.

Inovasi ini dipandang sangat relevan dalam mendukung ketahanan pangan desa, mengurangi ketergantungan pada produk impor, serta menekan biaya produksi pertanian dan perikanan lokal. Selain berdampak pada aspek ekonomi, teknologi maggot juga menciptakan sistem pertanian berkelanjutan berbasis bioekologi.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UMS Rappang dalam menerapkan teknologi tepat guna dan menjawab kebutuhan masyarakat desa melalui pendekatan ilmiah dan solutif.

Program ini merupakan bagian dari sinergi perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya membangun desa yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi besar pembangunan ekonomi lokal yang berbasis inovasi. (asp)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bupati Sidrap Buka Pameran Pusaka dan Pagelaran Seni Budaya Season II

22 November 2025 - 06:38 WITA

Kadis Peternakan dan Perikanan Sidrap Koordinasi ke Ditjen PKH, Ajukan Lima Usulan

21 November 2025 - 18:29 WITA

Resmi Mendaftar, Sahabuddin Pakkadja Siap Majukan Olahraga Sidrap Lewat KONI

20 November 2025 - 17:31 WITA

Mahasiswa Peternakan UMS Rappang Teliti Faktor Pendapatan Usaha Sapi Potong

20 November 2025 - 12:01 WITA

Himapri Bawa Nuansa Budaya Bugis di Pesona UMS Rappang Melalui Tari Pattapi

19 November 2025 - 21:52 WITA

UMS Rappang: Riset Mahasiswa Tunjukkan Efektivitas Pupuk Kompos pada Odot

19 November 2025 - 15:06 WITA

Trending di Fokus