Menu

Mode Gelap
Teknologi Bertemu Tradisi, Brigade Pangan Meriahkan Karnaval Alsintan Dirintis Bupati, Jalan Desa Lombok ke Dengeng-dengeng Diresmikan Kapolda Di Pangkep, Ketua PSI Sulsel Muammar Gandi Yakin Menang Besar di Pemilu 2029 PSI Sulsel Tancap Gas, Jumat Berkah Muammar Gandi Sapa Warga Bantaran Sungai Tallo Komitmen RMS Jalankan Politik Kemanusiaan, Aksi  ‘Jumat Berkah’ konsisten di Sulsel

Eksklusif · 4 Agu 2025 12:23 WITA ·

Mahasiswa KKN-PMM UMS Rappang Kenalkan Inovasi Demplot Kandang Maggot di Desa Kulo


 Mahasiswa KKN-PMM UMS Rappang Kenalkan Inovasi Demplot Kandang Maggot di Desa Kulo Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Mahasiswa KKN-PMM Universitas Muhammadiyah Sidrap (UMS Rappang) menghadirkan terobosan inovatif melalui kegiatan “Demplot Kandang Maggot” yang digelar pada Minggu, 27 Juli 2025, di kediaman Bapak Supriadi (Alle’ Limpoe), Desa Kulo, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang.

Kegiatan ini dipandu oleh Aldhy Iskandar, mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, dan merupakan bagian dari program yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Tahun Anggaran 2025.

Demplot kandang maggot ini mengangkat larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi ramah lingkungan dan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan ikan. Maggot dikenal kaya akan protein (30–50%) dan menjadi alternatif strategis dalam menunjang produktivitas di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Dalam sosialisasi ini, masyarakat mendapatkan edukasi komprehensif mengenai teknik budidaya maggot, mulai dari persiapan kandang, pembibitan, perawatan, hingga teknik panen. Metode yang dikenalkan tidak hanya hemat biaya, tetapi juga mudah diterapkan oleh masyarakat pedesaan.

“Teknologi budidaya maggot ini tidak hanya membantu penyediaan pakan ternak secara mandiri, tetapi juga membantu pengelolaan limbah organik rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan,” jelas Aldhy dalam presentasinya.

Inovasi ini dipandang sangat relevan dalam mendukung ketahanan pangan desa, mengurangi ketergantungan pada produk impor, serta menekan biaya produksi pertanian dan perikanan lokal. Selain berdampak pada aspek ekonomi, teknologi maggot juga menciptakan sistem pertanian berkelanjutan berbasis bioekologi.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UMS Rappang dalam menerapkan teknologi tepat guna dan menjawab kebutuhan masyarakat desa melalui pendekatan ilmiah dan solutif.

Program ini merupakan bagian dari sinergi perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya membangun desa yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi besar pembangunan ekonomi lokal yang berbasis inovasi. (asp)

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Karnaval Alsintan Meriahkan HUT ke-80 RI di Sidrap

25 Agustus 2025 - 14:21 WITA

Teknologi Bertemu Tradisi, Brigade Pangan Meriahkan Karnaval Alsintan

25 Agustus 2025 - 13:16 WITA

Dekranasda Sidrap Diproyeksi Jadi Lokomotif Perekonomian Daerah

24 Agustus 2025 - 21:46 WITA

Kreativitas Anak Sidrap, Medina Raih Juara di Lomba Mewarnai

24 Agustus 2025 - 18:43 WITA

HUT Desa Abbokkongang ke-31 Disemarakkan Jalan Sehat dan Senam Sehat

24 Agustus 2025 - 13:23 WITA

Dirintis Bupati, Jalan Desa Lombok ke Dengeng-dengeng Diresmikan Kapolda

23 Agustus 2025 - 22:53 WITA

Trending di Ajatappareng