Menu

Mode Gelap
HST Pool and Cafe, Destinasi Olahraga Biliar dan Hiburan Baru di Sidrap 2 Rumah Ludes Terbakar di Parepare Hari Kesaktian Pancasila di BPN Sidrap, Penuh Hikmah, Tertib dan Semangat Nasionalisme 7 Dusun di Leppangeng Sidrap Terisolir Akibat Longsor Boyong 13 Atlet ke Jeneponto, Percasi Sidrap Siap Ukir Prestasi

Fokus · 4 Agu 2025 12:32 WITA ·

Mahasiswi Agribisnis UMS Rappang Gelar Pelatihan Pembuatan Tepung Maggot di Desa Kulo


 Mahasiswi Agribisnis UMS Rappang Gelar Pelatihan Pembuatan Tepung Maggot di Desa Kulo Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Sebagai bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, Nursyamsih, mahasiswi Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), menggelar pelatihan demplot pembuatan tepung maggot di Desa Kulo, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang, pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PMM) tahun 2025, yang turut didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan, Muhammad Bibin, S.Pi., M.Si., serta didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Ditjen Dikti Ristek, Kemendikbudristek.

Pelatihan yang berlangsung di rumah Bapak Supriadi ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kulo, kelompok petani dan peternak, serta kelompok perikanan setempat. Materi pelatihan difokuskan pada pembuatan tepung maggot, sebuah inovasi pakan ternak berbahan dasar larva lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dikenal tinggi kandungan protein dan lemak sehat.

Menurut Nursyamsih, tepung maggot sangat bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan ternak seperti ayam dan ikan, serta meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Selain itu, budidaya dan pemanfaatan maggot juga menjadi solusi pengelolaan limbah organik rumah tangga secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ia juga menambahkan bahwa tepung maggot bisa digunakan baik sebagai campuran pakan langsung maupun bahan utama dalam pembuatan pelet.

Pada sesi praktik, peserta mendapat pelatihan lengkap mengenai proses pembuatan tepung maggot, mulai dari pemanenan maggot berumur 10–15 hari, pembersihan dari sisa limbah, pengeringan menggunakan oven bersuhu 150°C selama 30 menit atau penjemuran selama 1–2 hari, hingga proses penghalusan dan pengemasan. Tepung maggot yang dihasilkan dapat bertahan hingga enam bulan jika disimpan dalam kondisi yang baik.

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat karena memberikan solusi alternatif pakan yang murah, berkualitas, dan mudah diproduksi sendiri. Diharapkan, pelatihan ini dapat menjadi awal dari gerakan kemandirian pakan di Desa Kulo serta mendorong terciptanya sistem peternakan dan pertanian yang tangguh secara ekonomi dan ekologis. (asp)

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

HIMAPRI UMS Rappang Laksanakan LDK Bertema “Reformation of Fishery” di Enrekang

8 Oktober 2025 - 21:23 WITA

DPD PPNI Sidrap Akan Gelar Seminar Nasional Keperawatan

8 Oktober 2025 - 21:09 WITA

Milad ke-VI HIMAPRI: Momentum Refleksi dan Penguatan Komitmen Organisasi

8 Oktober 2025 - 20:54 WITA

Fatmawati Rusdi Minta MBG Tutup Dapur yang Tak Penuhi Izin dan IPAL

8 Oktober 2025 - 17:54 WITA

Pemkab Sidrap Dorong Transaksi Nontunai untuk Tingkatkan Realisasi PAD

8 Oktober 2025 - 15:39 WITA

Bupati Sidrap Sidak Balai Benih Ikan, Soroti Rendahnya Produktivitas

8 Oktober 2025 - 14:30 WITA

Trending di Bisnis