Menu

Mode Gelap
Bupati SAR: 6 Bulan, 9 ‘Pekerjaan Rumah’ Camat harus Selesai Ini Daftar 48 Pejabat dan ASN Sidrap yang Dilantik Lantik Pejabat di Pasar, SAR: Esensinya, harus Paham Kondisi Lapangan Kosmetik Ilegal masih Marak, BBPOM Ajak Media Ikut Mengawasi Pemilik Toko Kosmetik Ilegal di Sidrap Sering Tampil Glowing di Medsos

Fokus · 5 Agu 2025 15:21 WITA ·

Mahasiswi UMS Rappang Gelar Pelatihan Pembuatan Tepung Maggot di Desa Kulo


 Mahasiswi UMS Rappang Gelar Pelatihan Pembuatan Tepung Maggot di Desa Kulo Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – Sebagai bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, Nursyamsih, mahasiswi Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), menggelar pelatihan demplot pembuatan tepung maggot di Desa Kulo, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang, Minggu (3/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PMM) tahun 2025, yang bertujuan memberikan solusi inovatif dan ramah lingkungan di bidang peternakan dan pertanian.

Bertempat di rumah warga setempat, Supriadi, pelatihan dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kulo, kelompok perikanan, serta kelompok pertanian. Materi yang disampaikan berfokus pada manfaat dan proses pembuatan tepung maggot sebagai alternatif pakan ternak berkualitas tinggi.

“Tepung maggot bisa digunakan dalam campuran pakan maupun dalam pembuatan pelet. Kandungan proteinnya tinggi, dapat mempercepat pertumbuhan ternak dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama pada ayam dan ikan,” jelas Nursyamsih dalam pemaparannya.

Ia juga menekankan bahwa budidaya maggot dapat menjadi solusi berkelanjutan karena turut membantu mengurangi limbah organik rumah tangga. Dengan kata lain, selain efisien dan ekonomis, pembuatan tepung maggot juga mendukung pertanian ramah lingkungan.

Dalam sesi praktik, para peserta diajarkan tahapan produksi tepung maggot, mulai dari pemanenan maggot berusia 10–15 hari, pembersihan dari limbah, pengeringan dengan oven bersuhu 150°C selama 30 menit atau dijemur 1–2 hari, hingga proses penghalusan dan pengemasan. Tepung yang dihasilkan dapat disimpan hingga enam bulan dalam kondisi yang baik.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dosen Pendamping Lapangan, Muhammad Bibin, S.Pi., M.Si., dan didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Dikti Ristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2025.

Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Kulo dapat mengembangkan inovasi pakan mandiri yang terjangkau dan ramah lingkungan, serta mendorong kemandirian pangan berbasis lokal. (asp)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

1.380 Anggota Brigade Pangan Sidrap Siap Jadi Motor Ketahanan Pangan Daerah

29 Oktober 2025 - 17:51 WITA

Panitia Pastikan Kesiapan Konfercab V NU Sidrap Berjalan Lancar

28 Oktober 2025 - 21:39 WITA

Bupati SAR: 6 Bulan, 9 ‘Pekerjaan Rumah’ Camat harus Selesai

28 Oktober 2025 - 20:54 WITA

Ini Daftar 48 Pejabat dan ASN Sidrap yang Dilantik

28 Oktober 2025 - 20:41 WITA

Lantik Pejabat di Pasar, SAR: Esensinya, harus Paham Kondisi Lapangan

28 Oktober 2025 - 18:44 WITA

Kosmetik Ilegal masih Marak, BBPOM Ajak Media Ikut Mengawasi

28 Oktober 2025 - 15:25 WITA

Trending di Ajatappareng