Menu

Mode Gelap
Teknologi Bertemu Tradisi, Brigade Pangan Meriahkan Karnaval Alsintan Dirintis Bupati, Jalan Desa Lombok ke Dengeng-dengeng Diresmikan Kapolda Di Pangkep, Ketua PSI Sulsel Muammar Gandi Yakin Menang Besar di Pemilu 2029 PSI Sulsel Tancap Gas, Jumat Berkah Muammar Gandi Sapa Warga Bantaran Sungai Tallo Komitmen RMS Jalankan Politik Kemanusiaan, Aksi  ‘Jumat Berkah’ konsisten di Sulsel

Fokus · 5 Agu 2025 15:21 WITA ·

Mahasiswi UMS Rappang Gelar Pelatihan Pembuatan Tepung Maggot di Desa Kulo


 Mahasiswi UMS Rappang Gelar Pelatihan Pembuatan Tepung Maggot di Desa Kulo Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – Sebagai bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, Nursyamsih, mahasiswi Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), menggelar pelatihan demplot pembuatan tepung maggot di Desa Kulo, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang, Minggu (3/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PMM) tahun 2025, yang bertujuan memberikan solusi inovatif dan ramah lingkungan di bidang peternakan dan pertanian.

Bertempat di rumah warga setempat, Supriadi, pelatihan dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kulo, kelompok perikanan, serta kelompok pertanian. Materi yang disampaikan berfokus pada manfaat dan proses pembuatan tepung maggot sebagai alternatif pakan ternak berkualitas tinggi.

“Tepung maggot bisa digunakan dalam campuran pakan maupun dalam pembuatan pelet. Kandungan proteinnya tinggi, dapat mempercepat pertumbuhan ternak dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama pada ayam dan ikan,” jelas Nursyamsih dalam pemaparannya.

Ia juga menekankan bahwa budidaya maggot dapat menjadi solusi berkelanjutan karena turut membantu mengurangi limbah organik rumah tangga. Dengan kata lain, selain efisien dan ekonomis, pembuatan tepung maggot juga mendukung pertanian ramah lingkungan.

Dalam sesi praktik, para peserta diajarkan tahapan produksi tepung maggot, mulai dari pemanenan maggot berusia 10–15 hari, pembersihan dari limbah, pengeringan dengan oven bersuhu 150°C selama 30 menit atau dijemur 1–2 hari, hingga proses penghalusan dan pengemasan. Tepung yang dihasilkan dapat disimpan hingga enam bulan dalam kondisi yang baik.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dosen Pendamping Lapangan, Muhammad Bibin, S.Pi., M.Si., dan didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Dikti Ristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2025.

Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Kulo dapat mengembangkan inovasi pakan mandiri yang terjangkau dan ramah lingkungan, serta mendorong kemandirian pangan berbasis lokal. (asp)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Karnaval Alsintan Meriahkan HUT ke-80 RI di Sidrap

25 Agustus 2025 - 14:21 WITA

Teknologi Bertemu Tradisi, Brigade Pangan Meriahkan Karnaval Alsintan

25 Agustus 2025 - 13:16 WITA

Dekranasda Sidrap Diproyeksi Jadi Lokomotif Perekonomian Daerah

24 Agustus 2025 - 21:46 WITA

Kreativitas Anak Sidrap, Medina Raih Juara di Lomba Mewarnai

24 Agustus 2025 - 18:43 WITA

HUT Desa Abbokkongang ke-31 Disemarakkan Jalan Sehat dan Senam Sehat

24 Agustus 2025 - 13:23 WITA

Dirintis Bupati, Jalan Desa Lombok ke Dengeng-dengeng Diresmikan Kapolda

23 Agustus 2025 - 22:53 WITA

Trending di Ajatappareng