AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — (DRPTM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi memberikan anggaran kepada tim Pengabdian Kepada Masyarakat “Pemberdayaan Berbasis Masyarakat” dengan melaksanakan kegiatan Pelatihan Pengenalan Obat Tradisional dan Pembuatan Teh Herbal untuk Pengobatan Diabetes dan Hipertensi kepada masyakat Kabupaten Sidrap di Desa Lainungan, Kecamatan Wattangpulu, Kabupaten Sidrap, Minggu (06/10/2024).
Kegiatan pelatihan pengenalan obat tradisional dan pembuatan Teh Herbal untuk pengobatan diabetes dan Hipertensi dibuka langsung oleh Bapak apt. Saldi Hapiwaty, S.Farm., M.Kes (Dosen bagian Farmasetika, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Almarisah Madani).
Kegiatan pertama disampaikan oleh pemateri Dr. apt. Wahyu Hendrarti, S.Si., M.Kes (Dosen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Almarisah Madani) dengan meteri pengenalan penyakit diabetes dan hipertensi dan ibu apt. Hamdayani LA S. Si MSi (Dosen Biologi Farmasi, Ilmu Kesehatan Universitas Almarisah) Madani dengan materi Pengenalan obat tradisional dan Pelatihan Pembuatan Teh Herbal).
Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat Watangpulu yang tergabung dalam Majelis Taklim Nurul Huda, Ketua Majelis Taklim Masjid Nurul Huda, Erni SPdi beserta anggotanya yang berjumlah kurang lebih 25 orang.
Menurut Dosen Biologi Farmasi, Ilmu Kesehatan Universitas Almarisah Madani apt. Hamdayani LA S. Si MSi mengatakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat, khususnya kepada ibu-ibu anggota Majelis Taklim Nurul Huda.
Fokus utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat tradisional sebagai alternatif dalam pengobatan diabetes dan hipertensi, dua penyakit yang sering dijumpai di tengah masyarakat dan memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan.
Dalam kegiatan ini, ibu-ibu majelis taklim akan diperkenalkan pada jenis-jenis obat tradisional yang berpotensi membantu mencegah atau mengobati penyakit diabetes dan hipertensi secara alami dan aman.
Selain itu, mereka juga akan diberikan informasi tentang manfaat dan risiko penggunaan obat tradisional ini, serta bagaimana cara mengonsumsinya dengan bijak.
Harapannya, para peserta dapat memahami bahwa obat tradisional dapat menjadi pilihan tambahan atau pendamping bagi pengobatan medis, tetapi tetap memerlukan perhatian dan kehati-hatian dalam penggunaannya.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pelatihan praktis mengenai cara yang benar dalam pembuatan teh herbal yang dapat digunakan sebagai bagian dari pola hidup sehat.
Teh herbal ini akan disiapkan dengan memperhatikan langkah-langkah yang tepat, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga cara penyajian yang optimal untuk memastikan khasiatnya tetap terjaga.
Edukasi ini tidak hanya berfokus pada manfaat kesehatan dari teh herbal, tetapi juga mencakup pemahaman tentang jenis-jenis herbal yang aman dan sesuai untuk pengobatan mandiri yang sederhana.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat, terutama para ibu di lingkungan Majelis Taklim Nurul Huda, dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai pengobatan tradisional dan bagaimana memanfaatkannya dengan bijak sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan. (asp)