AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Aksi sejumlah perawat dan dokter Rumah Sakit Umum Nene Mallomo yang mengeluhkan minimnya APD, dan mengancam tidak melakukan tindakan media belum bisa membuat Pemkab Sidrap bergerak.
Padahal, curhat dokter dan perawat itu sudah viral di media sosial, dan mengancam tidak
bersedia melakukan Operasi jika Alat Perlindungan Diri (APD) tidak lengkap.
Pernyataan sikap ini yang ditulis disebuah spanduk yang berbentuk Baju ini beredar dan viral di Media Sosial.
Terkait hal itu, salah satu anggota DPRD Kabupaten Sidrap, Abd Rahman Mustafa tak berpikir panjang. Politisi Nasdem itu terjun langsung menyikapi hal tersebut dengan memberikan bantuan APD ke RSUD Nene Mallomo Sidrap.
“Kami bergerak cepat karena kami tidak mau melihat para dokter ini mati konyol dalam Penangan Covid-19 di RSUD Nene Mallomo. Untuk kasus covid, kita harus tanggap, dari segala penyakit yang ditangani, para dokter dan pasien yang ada diwilayah Sidrap, seharusnya menggunakan APD yang memadai, sehingga mereka termotivasi dalam melayani para pasien,” tutur Anggota Fraksi Nasdem DPRD Sidrap itu, Kamis (23/4/2020).
Sementara Ketua Tim juru Bicara Penanganan Covid-19 di RSUD Nene Mallomo, Muh Yahya mengakui adanya pernyataan para dokter terkait kurangnya APD di RSUD Nene Mallomo.
Kelangkaan APD ini, kata dia sebenarnya terjadi di Sidrap dan pada umumnya di seluruh Indonesia.
Selain ketersediannya kurang, APD juga susah didapatkan khususnya Masker N95 dan Baju untuk para perawat dan Dokter.
“Kami berharap kepada pemerintah Kabupaten Sidrap dapat meringankan beban para dokter dan perawat utuk pengadaan APD,” katanya.
RSUD Nene Mallomo, mulai 16 Maret 2020, menangani 33 Pasien, 18 Pasien masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP), Satu Pasien Covid 19.
“Hari ini kami melakukan pemerikasaan 6 Orang Pasien ODP, Mudah-mudahan hasilnya Negatif,” tandasnya. (asp/ajp)