AJATAPPARENG.ONLINE, BARRU — Puluhan Mahasiswa dari aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Barru bersama dengan warga Kecamatan Soppeng Riaja, mendatangi Kantor Bupati Barru, Senin (14/5/2018).
Puluhan Mahasiswa serta masyarakat ini mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru, agar memberikan kejelasan terhadap persoalan lahan makam yang dilintasi jalur rel kereta api.
Para demonstran kecewa lantaran tidak dapat bertemu langsung dengan Bupati Barru, Suardi Saleh, diketahui sedang mengikuti agenda di Makassar.
Koordinator Aksi, Ahmad Alwi mengatakan, demo tersebut dilakukan untuk meminta Pemerintah soal kejelasan rel kereta api yang melintasi makam.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah telah melakukan mediasi, namun hingga kini belum ada kejelasan didapatkan.
“Pemerintah terkesan tutup mata soal penyelesaian masalah rel kereta api ini,”tutur Ahmad Alwi saat melakukan orasi.
Dalam orasi, Ahmad Alwi menegaskan kepada Pemerintah Kabupaten Barru, PMII Barru bakal memboikot seluruh armada pengangkut material rel kereta api, apa bila tidak segera diselesaikan persoalan tersebut.
“Masyarakat sudah resah dengan persoalan ini, sebab tidak ada kejelasan dari pemerintah maupun Satker. Apalagi banyak isu-isu beredar di luar sana mengatakan makam di Soppeng Riaja bakal direlokasi, kami mendesak pemerintah agar segera memediasi masyarakat ahli waris makam dengan Satker. Agar semua jelas dan masyarakat bisa tenang,” urainya.
Sementara, Kadis Satpol PP, Fadly R Pawae, yang menjadi penyambung lidah Bupati Barru saat menemui demostran mengatakan, masyarakat diimbau tetap tenang. Sebab, permasalahan ini sementara dikonsultasikan kepada tim TP4D Kejaksaan.
“Mewakili pemerintah Kabupaten Barru menyampaikan bahwa, saat ini persoalan sedang dikonsultasikan kepada tim TP4D Kejaksaan. Dan, belum ada rekomendasi yang keluar. Untuk saat ini kami menjamin kepada masyarakat ahli waris makam bahwa tidak akan ada yang bakal mengorek-ngorek tanah kuburan itu,” ungkap Fadly kepada Demonstran
Meski demikian, demonstran tetap mendesak Bupati Barru untuk segera melakukan tudang sipulung (duduk bersama) membicarakan persoalan ini.
Sekadar diketahui, di lahan pekuburan Lingkungan Polewali, Kelurahan Kiru-kiru, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru itu terdapat 809 makam. Masyarakat menolak jika makam tersebut direlokasi. (uky/ajp)