AJATAPPARENG.ONLINE, PINRANG — Dua orang warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku menjadi korban BRI Life. Keduanya bernama Abdul Rahman dan inisial SBD.
Kepada wartawan, mereka mengatakan bahwa awalnya diajak oleh petugas BRI Life menabung ke BRI Life dengan iming-iming fasilitas jaminan kesehatan dan asuransi bila terjadi kecelakaan.
Selain diiming-imingi jaminan kesehatan dan asuransi, mereka juga diimingi bisa mencairkan tabungannya setelah cukup 60 bulan tanpa ada potongan. Karena tergoda dengan imingan tersebut, mereka kemudian menabung di BRI Life, setelah cukup 60 bulan, SBD mencairkan tabungannya namun ternyata dipotong Rp5 juta.
“Setiap bulan saya menabung Rp300 ribu selama 60 bulan. Jadi totalnya Rp18 juta. Saat saya cairkan hanya diberikan Rp13 juta, berarti ada potongan Rp5 juta. Padahal saat kami direkrut katanya tidak ada potongan,” ucap SBD, Rabu 6 Agustus 2025.
Hal yang sama dikemukakan oleh Abdul Rahman. Dia bilang, setiap bulan, dirinya menabung Rp1 juta ke BRI Life. Lalu pada bulan Agustus 2025 dia cek karena sudah cukup 59 bulan, tapi ternyata kalau dicairkan pada bulan tersebut, hanya cair Rp40 juta yang seharusnya Rp59 juta.
“Saya ambil dua titik, untuk saya dan anak saya. Setiap bulan saya nabung Rp500 ribu dan anak saya Rp500 ribu juga jadi total Rp1 juta. Bulan agustus 2025 ini kami cek, tapi ternyata ada potongan bila dicairkan,” ucap Abdul Rahman.
“Kalau saya cairkan bulan ini (agustus 2025), saya hanya dapat Rp19 juta dan anak saya Rp21 juta jadi totalnya hanya Rp40 juta padahal tabungan saya Rp59 juta. Saya komplain ke petugas BRI Life, tapi mereka bilang bahwa potongan Rp19 juta tersebut adalah biaya admin,” imbuhnya.
Merasa dibodohi, kedua warga Pinrang tersebut berharap agar polisi dan otoritas jasa keuangan (OJK) turun tangan dan mengusut tuntas persoalan tersebut karena menurutnya hal itu merugikan nasabah.
“Saat kami direkrut katanya tidak ada potongan, tapi saat pencairan ternyata ada potongan yang nilainya sangat mencekik. Maka kami berharap polisi mengusut tuntas kejadian ini. Andaikata sejak awal mereka bilang ada potongan, tentu kami tidak akan bergabung,” pungkasnya.
Sayangnya, pimpinan cabang Bank BRI Kabupaten Pinrang, Agus Setyono, terkesan bungkam dan tutup mulut saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp dan panggilan telpon pada hari Rabu 6 Agustus 2025, hingga berita ini naik tayang pada Kamis 7 Agustus, belum memberikan respon.
Pesan konfirmasi yang dikirm via Whatsapp tidak dibalas, panggilan melalui sambungan telpon tidak direspon. Meski demikian, redaksi masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari pihak Bank BRI khususnya petugas BRI Life. (sp)