Menu

Mode Gelap
Di Teppo, Ketua DPRD Pinrang Hadir Sosialisasikan Pasangan Beriman dan Andalan Hati Satlantas Polres Pinrang Gelar Syukuran HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-69 2 Kali Lebih Baik, Paslon Iwan-Sudirman Harap Pilkada Cerdas Ini Makna Nomor Urut 1 bagi Pasangan JADI Dapat Nomor Urut 3, Pasangan Usman-Astrid: Simbol Persatuan

Eksklusif · 25 Jul 2024 13:52 WITA ·

PT Mubarak Haramain Internasional Kembali Jadi Sorotan: Klaim Kuota Percepatan Haji Tuai Protes


 PT Mubarak Haramain Internasional Kembali Jadi Sorotan: Klaim Kuota Percepatan Haji Tuai Protes Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP – PT Mubarak Haramain Internasional kembali menjadi sorotan publik setelah beredar brosur Haji Mujamalah Furoda 1446 H/ 2025. Masyarakat diresahkan dengan klaim kuota percepatan Kemenag atau jalur Syarikah yang tertera dalam brosur tersebut.

Mubarak menawarkan harga jamaah haji reguler Rp220 juta untuk paket quad dan Rp250 juta untuk paket premium dengan program 25 hari.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sidrap, Muhammad Idris Usman, menyatakan kekecewaannya atas persoalan ini.

“Tidak ada itu. Jadi warga diminta waspada oleh travel-travel yang menjual haji kuota percepatan Kemenag,” tegasnya pada Kamis, 25 Juli 2024.

Idris Usman juga menegaskan bahwa akan diadakan pertemuan khusus dengan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di Sidrap untuk membahas masalah ini.

“Kita akan lakukan pertemuan khusus dengan PPIU dan PIHK se Sidrap membahas persoalan tersebut. Jangan sampai ada korban dari oknum travel-travel seperti itu,” tegasnya.

Pelaksana Harian (Plh) Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Sidrap, H Muh Tahir SH, menegaskan bahwa PT Mubarak Haramain Internasional diduga belum mengantongi izin PIHK.

“Belum ada menyampaikan ke kami soal itu. Intinya bagi travel yang belum mengantongi izin PIHK dilarang memberangkatkan jamaah haji khusus maupun Furoda,” ucapnya.

Brosur PT Mubarak Haramain Internasional hanya mencantumkan izin PPIU, tanpa menyertakan izin PIHK.

Terpisah, Direktur PT Mubarak Haramain Internasional, H Hasbullah, mengakui bahwa perusahaannya memang masih berizin PPIU.

“Insyaallah kedepannya akan ada izin hajinya. Tapi kami menjual haji dengan rekomendasi cabang dari PT Amanah mitra kerja di Saudi yang ada izin PIHKnya,” ujarnya.

Hasbullah mengakui bahwa brosur yang beredar tidak mencantumkan nama pemilik izin haji PT Amanah, tetapi menyatakan bahwa informasi tersebut tersedia di kantor. Ia juga membantah klaim kuota percepatan Kemenag dalam brosur tersebut.

“Itukan ada pada kalimat pertama tersebut haji Mujamalah Furoda. Cuma salahnya admin tambah percepatan kemenag,” tegasnya.

Hasbullah menjelaskan bahwa percepatan yang dipersoalkan DPRD sebenarnya merupakan prerogatif pemerintah.

“Alasan pemerintah dalam hal ini Kemenag karena tidak bisa dibayar oleh orang-orang masyarakat kecil, khususnya haji reguler,” tandasnya.

Kemenag Sidrap dan pihak berwenang akan terus menyelidiki kasus ini untuk memastikan tidak ada pelanggaran hukum dan melindungi hak-hak calon jamaah haji. (asp)

Visited 25 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Sambutan Meriah di Batu Pute, SAR Dianggap Pemimpin Sederhana dan Peduli

16 Oktober 2024 - 21:55 WITA

Wakapolres Enrekang Ajak Insan Pers Jaga Kondusivitas Pilkada 2024

15 Oktober 2024 - 17:47 WITA

Tiga Pimpinan DPRD Parepare Resmi Dilantik untuk Masa Jabatan 2024-2029

15 Oktober 2024 - 13:25 WITA

Sorak ‘SAR-Kanaah’ di Tellu Limpoe: Warga Sambut Syaharuddin Meski Hujan Mengguyur

14 Oktober 2024 - 19:55 WITA

Kapolres Enrekang Pimpin Apel Gelar Pasukan untuk Operasi Zebra Pallawa 2024

14 Oktober 2024 - 19:46 WITA

Warga Lalebata Berharap SAR-Kanaah untuk Sidrap yang Lebih Baik

13 Oktober 2024 - 21:46 WITA

Trending di Eksklusif

Konten ini milik Ajatappareng Online. Anda tidak dapat menyalin konten ini.