Menu

Mode Gelap
Bupati Sidrap dan Barito Renewables Siapkan Kerjasama PLTB Tahap II Polres Parepare Sita 20 Kg Sabu di Pelabuhan, Nilai Capai Rp16 Miliar Kasat Narkoba Tegaskan Kasus yang Seret Kades di Bone Tetap Lanjut Objek Wisata Patumba Aset Compong, Kades: Isu jadi Tempat Mesum Itu Hoax Dinas LH dan APH tak Tegas, Sidrap Terancam Eksploitasi Pertambangan

Ajatappareng · 7 Mei 2025 14:45 WITA ·

Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji


 Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Pemkab Sidrap terus menggenjot sektor pertanian. Untuk menwujudkan IP 300, musim tanam sudah kembali dimulai, artinya Petani Sidrap sudah turun sawah.

Bupati Sidrap H Syaharuddin Alrif (SAR), kembali melakukan penanaman benih langsung (tabela) bersama petani di Desa Teteaji, Kec. Tellu Limpoe, Rabu (7/5/2025).

Penanaman padi di Turungeng, Teteaji ini, sebagai tanda bahwa petani Sidrap kembali turun sawah untuk musim tanam April-September.

Menurut SAR, penanaman disengaja dipercepat sebagai langkah menuju Indeka Penanaman 300 (IP 300), atau penanaman 3 kali setahun.

“Untuk di Sidrap, sudah kami percepat untuk IP 200 nya. Musim tanam kedua, rencananya panen September. Dan Oktober, langsung masuk IP 300 untuk musim tanam 3, yakni September-Desember,” terangnya.

Menurutnya, percepatan penanaman memang sudah didukung faktor ketersediaan irigasi, lahan sudah siap, dan memang kemauan petani untuk lebih cepat. Dan faktor lain, adanya ketersediaan sarana dan prasarana pertanian dari Kementan yang cukup banyak.

“Apalagi, kami sudah punya pola baru. Yakni listrik masuk sawah hasil kerjasama dengan PLN. Semua bergerak, menuju Sidrap 1 juta ton gabah pada tahun 2025,” tegas politisi NasDem itu.

Pelibatan Petani Milenial
Syaharuddin juga membeberkan, bahwa selama ini, Pemkab Sidrap terus memfasilitasi petaninya dengan alsintan.

Bedanya, mulai tahun ini tidak lagi menggunakan kelompok tani, tapi Brigade Pangan yang melibatkan petani-petani muda yang sudah direkrut dan akan fokus mengurus 200 Ha sawah.

Petani milenial akan dilibatkan dalam mengurusi sawah mulai pengolahan, pemupukan (drone), penanaman (transplanter), penyemprotan (handsprayer) lalu pengolahan pasca panen dengan Combain.

“Semua sudah kita gunakan alat mekanisasi pertanian yang canggih. Hasilnya, harga gabah sudah Rp6.700-Rp6.800. Ini tertinggi di Sulsel,” sebut Syahar. (sp)

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejari Pinrang Gelar Program “Jaksa Sahabat Guru” untuk Cegah Perilaku Menyimpang Anak

4 Agustus 2025 - 21:08 WITA

DPRD Respon Keluhan Warga Mojong soal Eks HGU Margareksa

4 Agustus 2025 - 16:38 WITA

Mahasiswi Agribisnis UMS Rappang Gelar Pelatihan Pembuatan Tepung Maggot di Desa Kulo

4 Agustus 2025 - 12:32 WITA

Mahasiswa KKN-PMM UMS Rappang Kenalkan Inovasi Demplot Kandang Maggot di Desa Kulo

4 Agustus 2025 - 12:23 WITA

Petinju Muda Pinrang, Ilman Fatihillah, Menang TKO di Kejurprov Pertina Sulsel

4 Agustus 2025 - 09:03 WITA

Bupati Sidrap dan Barito Renewables Siapkan Kerjasama PLTB Tahap II

3 Agustus 2025 - 20:22 WITA

Trending di Ajatappareng