Menu

Mode Gelap
Ditemui BKPRMI, Syaharuddin Alrif Minta Seluruh Masjid Aktifkan Remaja Masjid PSDA Turunkan Alat Berat Tangani Saluran Tersumbat di Desa Kanie Ketua MUI Pinrang Tutup Usia, Wabup: Beliau Ulama yang Visioner Sore Ini, 263 Jamaah Haji Sidrap Tiba, Bupati Jemput Langsung di Asrama Haji Sudiang HUT Bhayangkara 79, Polda Sulsel Bagikan 15.000 Paket Sembako

Ajatappareng · 7 Mei 2025 14:45 WIB ·

Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji


 Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Pemkab Sidrap terus menggenjot sektor pertanian. Untuk menwujudkan IP 300, musim tanam sudah kembali dimulai, artinya Petani Sidrap sudah turun sawah.

Bupati Sidrap H Syaharuddin Alrif (SAR), kembali melakukan penanaman benih langsung (tabela) bersama petani di Desa Teteaji, Kec. Tellu Limpoe, Rabu (7/5/2025).

Penanaman padi di Turungeng, Teteaji ini, sebagai tanda bahwa petani Sidrap kembali turun sawah untuk musim tanam April-September.

Menurut SAR, penanaman disengaja dipercepat sebagai langkah menuju Indeka Penanaman 300 (IP 300), atau penanaman 3 kali setahun.

“Untuk di Sidrap, sudah kami percepat untuk IP 200 nya. Musim tanam kedua, rencananya panen September. Dan Oktober, langsung masuk IP 300 untuk musim tanam 3, yakni September-Desember,” terangnya.

Menurutnya, percepatan penanaman memang sudah didukung faktor ketersediaan irigasi, lahan sudah siap, dan memang kemauan petani untuk lebih cepat. Dan faktor lain, adanya ketersediaan sarana dan prasarana pertanian dari Kementan yang cukup banyak.

“Apalagi, kami sudah punya pola baru. Yakni listrik masuk sawah hasil kerjasama dengan PLN. Semua bergerak, menuju Sidrap 1 juta ton gabah pada tahun 2025,” tegas politisi NasDem itu.

Pelibatan Petani Milenial
Syaharuddin juga membeberkan, bahwa selama ini, Pemkab Sidrap terus memfasilitasi petaninya dengan alsintan.

Bedanya, mulai tahun ini tidak lagi menggunakan kelompok tani, tapi Brigade Pangan yang melibatkan petani-petani muda yang sudah direkrut dan akan fokus mengurus 200 Ha sawah.

Petani milenial akan dilibatkan dalam mengurusi sawah mulai pengolahan, pemupukan (drone), penanaman (transplanter), penyemprotan (handsprayer) lalu pengolahan pasca panen dengan Combain.

“Semua sudah kita gunakan alat mekanisasi pertanian yang canggih. Hasilnya, harga gabah sudah Rp6.700-Rp6.800. Ini tertinggi di Sulsel,” sebut Syahar. (sp)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ditemui BKPRMI, Syaharuddin Alrif Minta Seluruh Masjid Aktifkan Remaja Masjid

18 Juni 2025 - 15:21 WIB

Bangunan Retak dan Jawaban Emosional: Kepsek Disorot, Disdikbud Siap Beri Teguran

18 Juni 2025 - 09:29 WIB

Mahasiswa UMS Rappang Lulus Tanpa Skripsi, Tulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terakreditasi SINTA 4

18 Juni 2025 - 09:08 WIB

880 PPPK Teken SK Perpanjangan, Bupati Sidrap: Bangun Kekompakan dan Semangat Melayani

18 Juni 2025 - 06:05 WIB

Kopi Robusta Sidrap Mulai Panen, Bupati Targetkan 10 ribu Hektar Perluasan Lahan

18 Juni 2025 - 04:50 WIB

PSDA Turunkan Alat Berat Tangani Saluran Tersumbat di Desa Kanie

17 Juni 2025 - 07:55 WIB

Trending di Ajatappareng