Menu

Mode Gelap
Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji Kurangi Main HP, Perbanyak Doa dan Jaga Kesehatan, Pesan H Bunyamin saat Lepas 393 CJH Kloter 7 Embarkasi Makassar Belajar dari Tragedi di Cafe Reza, Aspek Keamanan dan Keselamatan Berwisata Harus Diutamakan DPRD Sambut Baik Program Sidrap Bersih: Makin Terasa ada Perubahan Jemaah Haji Indonesia Mulai Tiba di Madinah

Ajatappareng · 7 Mei 2025 14:45 WIB ·

Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji


 Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Pemkab Sidrap terus menggenjot sektor pertanian. Untuk menwujudkan IP 300, musim tanam sudah kembali dimulai, artinya Petani Sidrap sudah turun sawah.

Bupati Sidrap H Syaharuddin Alrif (SAR), kembali melakukan penanaman benih langsung (tabela) bersama petani di Desa Teteaji, Kec. Tellu Limpoe, Rabu (7/5/2025).

Penanaman padi di Turungeng, Teteaji ini, sebagai tanda bahwa petani Sidrap kembali turun sawah untuk musim tanam April-September.

Menurut SAR, penanaman disengaja dipercepat sebagai langkah menuju Indeka Penanaman 300 (IP 300), atau penanaman 3 kali setahun.

“Untuk di Sidrap, sudah kami percepat untuk IP 200 nya. Musim tanam kedua, rencananya panen September. Dan Oktober, langsung masuk IP 300 untuk musim tanam 3, yakni September-Desember,” terangnya.

Menurutnya, percepatan penanaman memang sudah didukung faktor ketersediaan irigasi, lahan sudah siap, dan memang kemauan petani untuk lebih cepat. Dan faktor lain, adanya ketersediaan sarana dan prasarana pertanian dari Kementan yang cukup banyak.

“Apalagi, kami sudah punya pola baru. Yakni listrik masuk sawah hasil kerjasama dengan PLN. Semua bergerak, menuju Sidrap 1 juta ton gabah pada tahun 2025,” tegas politisi NasDem itu.

Pelibatan Petani Milenial
Syaharuddin juga membeberkan, bahwa selama ini, Pemkab Sidrap terus memfasilitasi petaninya dengan alsintan.

Bedanya, mulai tahun ini tidak lagi menggunakan kelompok tani, tapi Brigade Pangan yang melibatkan petani-petani muda yang sudah direkrut dan akan fokus mengurus 200 Ha sawah.

Petani milenial akan dilibatkan dalam mengurusi sawah mulai pengolahan, pemupukan (drone), penanaman (transplanter), penyemprotan (handsprayer) lalu pengolahan pasca panen dengan Combain.

“Semua sudah kita gunakan alat mekanisasi pertanian yang canggih. Hasilnya, harga gabah sudah Rp6.700-Rp6.800. Ini tertinggi di Sulsel,” sebut Syahar. (sp)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Hadiri Safari Apdesi, Bupati ‘Absen’ Kehadiran Kades

8 Mei 2025 - 04:04 WIB

Pemdes Padakkalawa Imbau Petani Segera Tunaikan Zakat Pertanian

7 Mei 2025 - 14:55 WIB

Bebek dan Padi Jadi Andalan, Alesalewo Sidrap Tampil Jadi Desa Percontohan

7 Mei 2025 - 13:02 WIB

Mahasiswa Agroteknologi UMS Rappang Ikuti Kegiatan Pascapanen di Instalasi Kebun Benih Sereang

7 Mei 2025 - 13:01 WIB

Kakanwil Kemenag NTB: Bupati Lombok Tengah Wajib Patuh sebagai Petugas Haji Daerah

7 Mei 2025 - 08:56 WIB

Tugas Suci, Menag Beri Wejangan kepada Petugas Haji: Layani Tamu Allah dengan Ikhlas

7 Mei 2025 - 07:13 WIB

Trending di Fokus