Menu

Mode Gelap
HUT NasDem ke-14, Ketua DPRD Sidrap Ajak Kader Tebar Kepedulian Sosialisasi Pencegahan Narkoba, BNNK Sidrap Gandeng Elemen Masyarakat Bupati SAR: 6 Bulan, 9 ‘Pekerjaan Rumah’ Camat harus Selesai Ini Daftar 48 Pejabat dan ASN Sidrap yang Dilantik Lantik Pejabat di Pasar, SAR: Esensinya, harus Paham Kondisi Lapangan

Ajatappareng · 7 Mei 2025 14:45 WITA ·

Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji


 Sistem Tabela, Bupati SAR Tanam Padi bersama Petani Teteaji Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP, — Pemkab Sidrap terus menggenjot sektor pertanian. Untuk menwujudkan IP 300, musim tanam sudah kembali dimulai, artinya Petani Sidrap sudah turun sawah.

Bupati Sidrap H Syaharuddin Alrif (SAR), kembali melakukan penanaman benih langsung (tabela) bersama petani di Desa Teteaji, Kec. Tellu Limpoe, Rabu (7/5/2025).

Penanaman padi di Turungeng, Teteaji ini, sebagai tanda bahwa petani Sidrap kembali turun sawah untuk musim tanam April-September.

Menurut SAR, penanaman disengaja dipercepat sebagai langkah menuju Indeka Penanaman 300 (IP 300), atau penanaman 3 kali setahun.

“Untuk di Sidrap, sudah kami percepat untuk IP 200 nya. Musim tanam kedua, rencananya panen September. Dan Oktober, langsung masuk IP 300 untuk musim tanam 3, yakni September-Desember,” terangnya.

Menurutnya, percepatan penanaman memang sudah didukung faktor ketersediaan irigasi, lahan sudah siap, dan memang kemauan petani untuk lebih cepat. Dan faktor lain, adanya ketersediaan sarana dan prasarana pertanian dari Kementan yang cukup banyak.

“Apalagi, kami sudah punya pola baru. Yakni listrik masuk sawah hasil kerjasama dengan PLN. Semua bergerak, menuju Sidrap 1 juta ton gabah pada tahun 2025,” tegas politisi NasDem itu.

Pelibatan Petani Milenial
Syaharuddin juga membeberkan, bahwa selama ini, Pemkab Sidrap terus memfasilitasi petaninya dengan alsintan.

Bedanya, mulai tahun ini tidak lagi menggunakan kelompok tani, tapi Brigade Pangan yang melibatkan petani-petani muda yang sudah direkrut dan akan fokus mengurus 200 Ha sawah.

Petani milenial akan dilibatkan dalam mengurusi sawah mulai pengolahan, pemupukan (drone), penanaman (transplanter), penyemprotan (handsprayer) lalu pengolahan pasca panen dengan Combain.

“Semua sudah kita gunakan alat mekanisasi pertanian yang canggih. Hasilnya, harga gabah sudah Rp6.700-Rp6.800. Ini tertinggi di Sulsel,” sebut Syahar. (sp)

Artikel ini telah dibaca 94 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kampus UMS Rappang Cetak Generasi Inovatif untuk Perikanan Berkelanjutan

12 November 2025 - 07:42 WITA

Mahasiswa Ilmu Perikanan UMS Rappang Laksanakan Kegiatan MBKM Mandiri di Kolam Pendidikan

12 November 2025 - 07:26 WITA

Bupati Sidrap Apresiasi Penelitian Terkait Penanganan Narkotika di Sidrap

12 November 2025 - 07:20 WITA

Kader NasDem Sidrap Rayakan Puncak HUT NasDem ke 14

11 November 2025 - 13:00 WITA

HUT NasDem ke-14, Ketua DPRD Sidrap Ajak Kader Tebar Kepedulian

11 November 2025 - 12:30 WITA

Mie Gacoan Sidrap Belum Kantongi Izin Lengkap, DPMPTSP Pastikan Masih Proses

10 November 2025 - 18:40 WITA

Trending di Ekonomi