Menu

Mode Gelap
Bupati Sidrap dan Barito Renewables Siapkan Kerjasama PLTB Tahap II Polres Parepare Sita 20 Kg Sabu di Pelabuhan, Nilai Capai Rp16 Miliar Kasat Narkoba Tegaskan Kasus yang Seret Kades di Bone Tetap Lanjut Objek Wisata Patumba Aset Compong, Kades: Isu jadi Tempat Mesum Itu Hoax Dinas LH dan APH tak Tegas, Sidrap Terancam Eksploitasi Pertambangan

Fokus · 24 Apr 2025 07:30 WITA ·

“Suka Sama Suka” atau “Dipaksa” ? Dua Versi Dalam Kasus Asusila di Unisan Sidrap


 “Suka Sama Suka” atau “Dipaksa” ? Dua Versi Dalam Kasus Asusila di Unisan Sidrap Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (Unisan Sidrap) akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan pemerkosaan yang menyeret dua dosen Fakultas Ekonomi, menyusul laporan resmi yang diajukan oleh korban berinisial LI.

Dalam pernyataannya, Rektor Unisan Sidrap, Dr. Darnawati, menyampaikan bahwa pihak kampus telah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sementara baik korban maupun terduga pelaku dari seluruh aktivitas akademik hingga proses hukum rampung.

“Kami sudah melakukan pemanggilan dan mediasi, bahkan keluarga korban sempat datang. Tapi korban tetap memilih untuk melapor ke kepolisian,” ujarnya, Kamis (24/4/2025).

Kasus ini mencuat setelah Korban LI melaporkan dugaan tindakan asusila yang terjadi pada 21 Februari 2025. LI mengaku dibuntuti oleh dosennya, MJ, usai jogging di Stadion Ganggawa hingga ke mess tempat tinggalnya, dan kemudian dipaksa melakukan hubungan intim.

Laporan tersebut tercatat pada 11 April 2025 dengan nomor LPB/202/IV/2025 di Polres Sidrap.

Dalam proses klarifikasi internal kampus, muncul dua versi yang bertolak belakang. Korban LI bersikeras bahwa kejadian tersebut mengandung unsur pemaksaan. Sementara itu, Pelaku MJ membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa hubungan tersebut terjadi atas dasar suka sama suka.

Pihak kampus pun menyatakan sikap netral dan menegaskan bahwa sanksi terberat dapat berupa pemberhentian tidak dengan hormat apabila nantinya terbukti bersalah secara hukum.

“Kami sangat menyayangkan insiden ini dan berharap proses hukum berjalan secara transparan tanpa mencoreng nama baik institusi,” tegas Darnawati.

Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung di Polres Sidrap. Prinsip praduga tak bersalah tetap dijunjung tinggi selama belum ada keputusan hukum yang berkekuatan tetap. (asp)

Artikel ini telah dibaca 101 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejari Pinrang Gelar Program “Jaksa Sahabat Guru” untuk Cegah Perilaku Menyimpang Anak

4 Agustus 2025 - 21:08 WITA

DPRD Respon Keluhan Warga Mojong soal Eks HGU Margareksa

4 Agustus 2025 - 16:38 WITA

Mahasiswi Agribisnis UMS Rappang Gelar Pelatihan Pembuatan Tepung Maggot di Desa Kulo

4 Agustus 2025 - 12:32 WITA

Mahasiswa KKN-PMM UMS Rappang Kenalkan Inovasi Demplot Kandang Maggot di Desa Kulo

4 Agustus 2025 - 12:23 WITA

Petinju Muda Pinrang, Ilman Fatihillah, Menang TKO di Kejurprov Pertina Sulsel

4 Agustus 2025 - 09:03 WITA

Bupati Sidrap dan Barito Renewables Siapkan Kerjasama PLTB Tahap II

3 Agustus 2025 - 20:22 WITA

Trending di Ajatappareng