Menu

Mode Gelap
Tim Futsal Mare Juarai Turnamen Futsal di GOR Enrekang Anak Jalanan mulai Resahkan Pedagang di  Lapangan Lasinrang Park Pinrang PJ Bupati Pinrang Pimpin Rakor Sosialisasi Pemilukada di Kecematan Pj Bupati Enrekang Lantik 2 Pj Kades Afrah Naila Arkana, Wakil Enrekang Menjuarai Lomba Bertutur Tingkat Provinsi

Ajatappareng · 25 Jul 2023 17:35 WITA ·

WALHI Sulsel Sebut Kerusakan Sungai Bila sudah Sangat Parah


 WALHI Sulsel Sebut Kerusakan Sungai Bila sudah Sangat Parah Perbesar

AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Daerah Sulawesi Selatan turun melihat langsung kerusakan Sungai Bila, Kecamatan Pitu Riase, Sidrap, Selasa, 25 Juli 2023.

Rombongan Walhi Sulsel didampingi oleh Andi Tenri Sangka atau Andi Kengkeng turun ke Sungai tempat aktivitas penambang pasir.

Sambil menggunakan drone, mereka mencoba melihat dengan dekat aktivitas para penambang. Hal itu terlihat dalam unggan video yang di posting Andi Tenri Sangka.

“Badan sungai pun tidak terlihat jelas, ada yang dangkal ada yang tidak. Begitu pula pinggir sungai banyak rusak, ini sangat buruk,” ucap Direktur WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin dalam video tersebut.

Dikatakannya, bahwa kerusakan Sungai Bila Sidrap sangat massif. Ia prihatin dengan kondisi saat ini bisa saja menimbulkan bencana alam yang luar biasa.

“Ini mana semua suaranya warga Sidrap. Ingat jika terjadi bencana kita yang mengungsi pertama kali jadi korban. Para penambang akan tidur enak, mereka tidak tahu ketika kita hadapi bencana,” ujarnya.

Oleh karena itu, ditengah kerusakan Sungai Bilang yang massif, dia mengajak semua pihak untuk peduli sungai Bila.

“Sungai Bila ini adalah warisan leluhur. Sungai Bila karunia Tuhan yang harus kita jaga. Kalau sungai bila ini rusak peradaban warga Sidrap, khususnya Pitu Riase akan hancur,” ucapnya.

Sekali lagi, dia berharap masyarakat bahu membahu satukan tangan, satukan tekad, satukan suara, selamatkan sungai bila. Usir seluruh penambang massif di sungai bila.

Sementara itu, Andi Tenri Sangka atau yang kerap disapa Koboy Timur ini mengaku akan terus merapatkan barisan perjuangan agar supaya para pelaku penambang yang merusak bisa angkat kaki dari tempat ini.

“Ini akan terus kita suarakan, supaya para penambang pasir angkat kaki dari Sungai Bila, sehingga tidak terjadi lagi kerusakan yang sangat parah,” ucap Andi Kengkeng.

“Kami bukan benci sama penambang, bukan karena iri. Tapi, sudah bertahun-tahun kami suarakan bahwa menambangla sesuai prosedur, tetapi mereka terus merusak lingkungan,” tambahnya. (asp)

Visited 1 times, 1 visit(s) today
Artikel ini telah dibaca 273 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Demi Kesehatan Anak, Puskesmas Manisa dan SD Negeri 10 Benteng Gelar PIN Polio

27 Juli 2024 - 18:20 WITA

UPT SD Negeri 10 Benteng Raih Juara Terbaik 1 di Ajang Junior’s Futsal Cup

21 Juli 2024 - 19:23 WITA

Tim Futsal Mare Juarai Turnamen Futsal di GOR Enrekang

17 Juli 2024 - 12:47 WITA

Anak Jalanan mulai Resahkan Pedagang di  Lapangan Lasinrang Park Pinrang

16 Juli 2024 - 21:16 WITA

PJ Bupati Pinrang Pimpin Rakor Sosialisasi Pemilukada di Kecematan

16 Juli 2024 - 18:48 WITA

Pj Bupati Enrekang Lantik 2 Pj Kades

15 Juli 2024 - 16:49 WITA

Trending di Ajatappareng