AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Regional Sulsel Gerakan Peduli Sampah Internasional, World Clean Up Day bersama Pemerintah Kabupaten Sidrap, Organisasi Kepemudaan, Masyarakat Mahasiswa dan beberapa komunitas lainnya akan melakukan Gerakan Peduli Sampah Internasional Word Clean Up Day, Sabtu (15/9/2018) mendatang ini. Kegiatan ini serentak dilaksanakan di 150 Negara dari seluruh Dunia.
Leader Regional Sulsel Gerakan Peduli Sampah Internasional World Clean Up Day, Nasri saapan La Onchas mengatakan yang kegiatan ini yang kita lakukan ini sudah sangat di support oleh Pemerintah Kabupaten Sidrap dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, Partanahan dan Lingkungan Hidup bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di dua titik yaitu Jalan Poros Soppeng, Kecamatan Maritengngae dan Monumen Bambu Runcing di Rappang, Kecamatan Panca Rijang. Dua tempat ini merupakan lokasi utama dalam kegiatan World Clean Up Day tersebut.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komunitas Scoopy Sidrap Club, Ullah akan ikut terlibat dalam kegiatan berskala Internasional ini.
Dengan adanya Word Clean Up Day tentu akan mewujudkan Indonesia bersih. Bahkan kegiatan ini sudah sejalan dengan program utama Scoopy Sidrap Club yaitu Bikers Peduli Sampah
Insya Allah selalu komunitas bikers yang mempunyai program utama Peduli Sampah akan ikut serta dalam kegiatan ini,” kata Ullah.
Sementara Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, Partanahan dan Lingkungan Hidup, Hj Aryani sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Melalui Gerakan Peduli Sampah Internasional World Clean Up Day merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran warga akan isu sampah yang sudah menjadi isu kritis dan didiskusikan di berbagai negara.
“Selaku pemerintah daerah kegiatan ini juga akan melibatkan seluruh Kecamatan, Kelurahan atau Desa untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut karena ini merupakan kegiatan positif yang berskala internasional,” tutup Aryani.
Tepisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap, Nurkanaah akan ikut berpartisipasi di kegiatan berskala internasional ini dengan melibatkan ribuan pelajar,” katanya.
Pihaknya sudah menghimbau seluruh pelajar untuk memungut sampah sebelum masuk jam pelajaran sehingga proses belajar mengajar (PBM) tetap berjalan sesuai dengan Kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan.
Saat ini kita sudah menyurati semua pihak sekolah baik itu tingkat Taman Kanak-kanak ( TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini.(asp/ajp).