AJATAPPARENG.ONLINE, PAREPARE — Faisal Andi Sapada – Asriady Samad (FAS) berkomitmen mengharumkan nama Kota Parepare, lewat prestasi olahraga. Salah satunya lewat program Pembangunan Sarana Olahraga Indoor dan Outdoor. Nantinya, fasilitas olahraga di Parepare menjadi yang terlengkap di Sulsel.
“Potensi atlet kita sebenarnya luar biasa. Hanya saja kekurangan fasilitas dan program pembinaan, juga faktor kesejahteraan atlet. Kita ingin martabat dan harga diri kita dibidang olahraga kembali menjadi yang terbaik,” tegas FAS.
Karena itu, FAS bakal menjadikan Parepare sebagai pusat industri olahraga di utara Sulsel. Sejumlah titik menjadi sasaran pembangunan sejumlah fasilitas cabor, seperti kompleks Stadion Ganggawa dan sekitarnya, GOR, Lapangan Andi Makkasau, Lapangan Binalipu, hingga pembangunan sirkuit (night race dan offroad) di kawasan Bacukiki.
“Jika sarana lengkap, pembinaan lancar, dan kesejahteraan atlet diperhatikan, kita bisa dengan berani mematok target juara di Porda. Tidak melulu target 5 besar. Bahkan kita bisa dengan percaya diri mengajukan diri menjadi tuan rumah,” tegas FAS.
Salah satu atlet basket Parepare, Andi Reza mengapresiasi komitmen FAS itu. Menurutnya, faktor sarana memegang peranan utama dalam prestasi olahraga. “Selama ini perhatian terhadap cabor, bisa dibilang minim. Nanti jelang Porda baru ada sedikit perhatian. Padahal, pembinaan itu sifatnya harus berkelanjutan. Daerah lain sudah mulai duluan,” jelas Reza.
Dia meyakini, kelengkapan sarana olahraga dan kesejahteraan atlet yang menjadi komitmen FAS bisa mengangkat prestasi olahraga Parepare. “Sarana lengkap, latihan lancar teratur dan mudah. Selama ini bahkan teman-teman atlet ada yang harus keluar daerah untuk sekadar latihan,” ungkapnya.
“Satu lagi yang jadi harapan kami, kepedulian pada cabor harus merata. Cabor harus dibina agar semuanya menjadi cabor unggulan,” kata Reza, sembari mencontohkan minimnya pembinaan disejumlah cabor semisal basket, juga pada cabor yang kurang populer seperti billiar, tinju, dan sebagainya.
Alih alih membanggakan dengan prestasinya, dunia olahraga Parepare lebih sering terdengar sorotannya di pemberitaan dan medsos. Misalnya, Insiden atlet bulu tangkis Kejurnas Djarum harus keliling minta sumbangan bermodal surat lurah, atlet pencak silat terpaksa pulang dari Pra Porda Palopo karena terkendala biaya, mantan atlet catur lumpuh dan tidak mendapat perhatian pemerintah, serta polemik pelaksanaan Habibie Cup mulai dari minimnya pemain Parepare karena jor joran mengontrak pemain bintang, hingga anggaran turnamen yang sempat diusut Kejaksaan.
Sebelumnya Ketua KONI Parepare Parman Farid menegaskan dukungannya kepada siapapun kandidat walikota yang berkomitmen memajukan olahraga Parepare, utamanya dalam kelengkapan sarana latihan dan bertanding. Sejumlah venue olahraga Parepare menurut Parman sudah saatnya diperbaharui lebih modern.
Parepare sendiri bakal berpartisipasi pada Porda Pinrang, September mendatang. Parepare hanya ditargetkan masuk 5 besar dengan prakiraan raihan 35 medali emas. Pada Porda Bantaeng 2014 lalu, Parepare hanya meraih 19 medali emas. (dir/ajp)