AJATAPPARENG.ONLINE, ENREKANG — Kegiatan Pasar Seni Massenrempulu yang digelar oleh Sanggar Merah Putih Enrekang bekerjasama dengan Cafe Aila Swiss masih berlanjut hingga 31 Agustus 2020 di Sekitar Wilayah Sungai Saddang (SWISS) Enrekang yang merupakan salah satu kawasan destinasi wisata Kota Enrekang, Rabu, (26/8/2020).
Kegiatan yang dimulai sejak 20 Agustus 2020 ini diikuti oleh berbagai komunitas seperti komunitas pencinta Benda Pusaka Massenrempulu, Komunitas Bonsai, Kaktus, Ikatan Difabel Enrekang Institut (IDE) serta para UMKM yang bergerak dibidang kerajinan tangan lainnya.
Pasar Seni Massenrempulu menampilkan berbagai hasil kreatifitas masyarakat seperti Barang-barang Pusaka, tanaman Bonsai, Kaktus dan kerajinan tangan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Enrekang dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL).
Disela-sela kegiatan, ROMI sebagai Pimpinan Produksi menuturkan bahwa kegiatan ini telah mendapat rekomendasi dari Badan KESBANGPOL selaku Pemerintah Daerah Enrekang.
“Sebenarnya rencana awalnya kegiatan ini hanya diadakan selama 4 hari, yaitu mulai 20 sampai 24 Agustus, tapi melihat antusias masyarakat dan peserta maka kegiatan ini diperpanjang hingga tanggal 31 Agustus 2020. Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari Pemda karena telah memberikan rekomendasi untuk kegiatan ini, ” tutur Romi.
Awal mula Kegiatan ini muncul dari ide anak-anak Sanggar Seni Massenrempulu yang kemudian didukung oleh para pelaku usaha ekonomi kreatif. Selama berlangsungnya kegiatan ini, terjadi perputaran ekonomi yang sangat signifikan dan azas manfaatnya juga dirasakan oleh pelaku usaha lainnya yang berada disekitar kegiatan sperti warung makan, cafe dan lain-lainnya.
“Selain untuk memamerkan benda pusaka sebagai warisan budaya daerah kita, kegiatan ini juga bertujuan untuk menampilkan hasil kreatifitas masyarakat dibidang seni dan kerajinan tangan agar memiliki nilai ekonomi tinggi, disisi lain juga, para pelaku usaha warung dan cafe juga merasakan dampak positifnya,” lanjut Romi yang akrab dipanggil Abang oleh teman-temannya.
Ditempat lain, NADA selaku owner Cafe AILA di Swiss Enrekang juga menuturkan bahwa kegiatan ini sangat berpengaruh sekali untuk pengusaha warung/cafe yang ada disekitar SWISS.
“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini, ramai terusmi cafe, kemudian juga banyakmi juga yang datang baik lokal maupun luar daerah untuk datang meramaikan ini kegiatan. Jadi belanja tommi, makan tommi juga di cafe. Kalau bisa kegiatan seperti ini diadakan terus setiap tahun karena sangat bermamfaat sekali,” tutur NADA atau yang biasa dipanggil MAMA Aila swiss.
Kegiatan ini adalah salah satu rangkaian untuk memperingati hari kemerdekaan RI yang ke -75 tahun dan rencana akan dirangkaikan juga dengan pasar malam. (asr)