AJATAPPARENG.ONLINE, SIDRAP — Nadiyah Nur Rabbani, putri kedua dari pasangan H Bunyamin Yapid dan Hj Sitti Suade Sulaeman sudah berhasil hafal Qur’an 30 Juz di usia 11 Tahun.
Seperti terlihat saat Lembaga Tahfidz Alquran “Darul Imam” Masjid Agung Sidenreng Rappang mewisuda 32 huffadz (penghafal Alquran) 30 juz, Ahad (30/1/2022) malam.
Nadiyah Nur Rabbani begitu lancar saat membacakan lantunan ayat suci Al-Qur’an di depan tamu undangan yang menghadiri acara tersebut, termasuk Bupati Sidrap, H Dollah Mando.
Nadiyah sapaan akrabnya itu masih duduk dibangku kelas VI SD Ibtidaiyah DDI Pangkajene, Kabupaten Sidrap. Ia bisa hafal Qur’an 30 Jus kurang lebih 2 tahun 2 bulan di Masjid Agung Sidrap.
Lalu bagaimana awal mula Nadiyah bisa hafal Qur’an 30 Juz? Simak penjelasan orang tuanya, H Bunyamin Yapid LC MH.
Melalui telpon celuler, H Bunyamin yang saat ini masih berada di tanah suci Mekkah bersama rombongan An-Nur Maarif untuk menunaikan ibadah umroh merasah bersyukur putri kesayangannya itu bisa di wisuda dengan hafalan Qur’an 30 Juz.
Dia menceritakan, bahwa dulu anaknya itu masuk duduk dibangku kelas 4 SD lalu diantar ibunya ke masjid Agung untuk menghafal Qur’an.
Karena tajwidnya masih kurang bagus, maka di kasih pelajaran khusus private dari seorang guru yang sangat sabar mengajarnya, namanya adalah ibu Ica, setelah diterima di masjid agung mengahafal Al-Qur’an.
Lalu, saat itu H Bunyamin Yapid datang menyemangati Nadiyah dan menjanjikan untuk dibawa ke Palestina jika sudah hafal 2 juz selama 2 bulan.
“Alhamdulillah anaknya serius menghafal dan bisa hafal sampai 3 jus. Tapi waktu itu saya lupa, ibunya mengingatkan saya bahwa Nadiyah serius menghafal dan sudah hafal 3 juz dan sekarang menangih janjinya ke Palestina, tapi waktu itu terlambat karena visa Israil harus di entry 40 hari sebelumnya,” ucapnya.
Tak sampai disitu, untuk membahagiakan si buah hatinya itu, H Bunyamin kembaki minta tolong ke teman agent yang di Yerusalem tapi tetap tidak bisa hingga akhirnya berangkat bersama rombongan bulan 12 tahun 2019 tanpa Nadiyah.
“Saat itu, saya pun janji lagi gantinya jalan ke Turki, tapi setelah bulan 3 tahun 2020 waktu itu sudah mau jalan, tapi Turki tutup karena covid-19. Meski begitu, anaknya tetap semangat menghafal Qur’an,” ujarnya.
Dia bersyukur kurang lebih 2 tahun 2 bulan, Nadiyah bisa tamatkan hafalannya di masjid Agung Sidrap.
Dikatakannya, selama menghafal dirinya tidak pernah ikut urus dan jarang menjenguk putrinya itu karena ust Irwan dan para pembina lainnya adalah kerabatnya dan sebelumnya dia berharap kepada mereka agar betul-betul anaknya itu di samakan dengan santri lainnya tanpa ada perbedaan.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah yang telah memberikan hiyadah kepada hambahnya semoga bisa Allah senantiasa melindunginya dan menjaga hafalnnya, dan terima kasih kepada para akhina karim ust Irwan dan para pembina masjid Agung yang luar biasa,” ucapnya.
Disampaikannya, bahwa karena anaknya itu Nadiyah telah memudahkan orang tuanya mendapatkan rumah di Syurga.
“Insya Allah dengan izin Allah, maka saya orang tuanya akan hadiakan rumah di Makassar Insya Allah,” tandasnya. (asp)